Umum

Pakde Karwo Hadiri Rapat Tahunan IJK Bersama Presiden Jokowi

Baca Juga : Ketika Asa Petani Rumput Laut di Sumenep Masih Tersekat

Portaltiga.com - Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo menghadiri rapat tahunan Industri Jasa Keuangan (IJK) tahun 2018 di Ritz Charlton Pasific Place Jakarta, Kamis (18/1/2018) malam yang juga dihadiri langsung oleh Presiden Ir. H. Joko Widodo dan beberapa menteri kabinet kerja, antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Selain Pakde Karwo sapaan akrab dari Gubernur Jatim hadir dalam kegiatan ini para pimpinan industri jasa keuangan seperti perbankan pemerintah, perbankan syariah, asuransi, dan industri perbankan lainnya. Dalam arahannya, Presiden Jokowi meminta sektor jasa keuangan dapat berlari kencang, Diantaranya dengan cara memberikan lending kredit yang besar, sebab ekonomi Indonesia dalam kondisi sangat sehat, dan tidak perlu menunggu-nunggu karena pilkada tahun ini sebanyak 171 buah atau masyarakat tahun politik. "Setiap tahun ada pemilukada. Silahkan yang politik melakukan politik dan bisnis menjalankan bisnis," ujanrnya. Tujuannya, lanjut Presiden Presiden Jokowi, agar pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai kemajuan sesuai target. Biar apa? Agar ketimpangan dan kesenjangan semakin menyempit, terangnya. Saat ini, sebut Presiden Jokowi, kondisi sektor perbankan dan keuangan negara dalam kondisi bagus. Terbukti, dari membaiknya dana moneter, harga saham, surplusnya neraca perdagangan hingga tercapainya fiskal yang bagus. Misalnya, defisit bisa ditekan hingga hanya sebesar 2,42%, indeks harga saham gabungan membaik, cadangan devisa mencapai US $ 135 milyar, serta ease doing business tahun 2014 peringkat 120 menjadi peringkati ke-72. Selain itu, pemerintah juga akan terus mendorong masyarakat untuk membiasakan program perbankan khususnya non tunai. "Dengan banyaknya masyarakat yang terhubung dengan layanan perbankan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat hingga kelas bawah," tegasnya sambil menjelaskan tiga lembaga internasional penilai investasi memberikan nilai layak investasi secara bersamaan. Tahun ini, pemerintah juga akan melakukan berbagai program untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Salah satunya melalui program padat karya bagi masyarakat yang ada di pedesaan dan daerah terpencil. Program padat karya yang digagas oleh pemerintah pusat tersebut diharapkan dapat mempersempit kesenjangan baik daerah maupun kesenjangan kemiskinan. Program padat karya tunai akan dimulai dengan memanfaatkan masyarakat pedesaan yang dapat mempekerjakan sekitar 160 orang setiap desa. Nantinya, mereka akan di gaji setiap minggu. "Cara inilah yang akan memberikan peluang kepada masyarakat untuk dapat berkarya dan memperoleh hasil bagi keluarganya," imbuhnya. Dikesempatan sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoristas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, saat ini menjadi momentum yang tepat untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah kondisi makroekonomi dan sektor jasa keuangan yang kondusif. Kami yakin sektor jasa keuangan mampu mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi tahun 2018 sebesar 5,4%. Hal ini didukung oleh solidnya indikator sektor jasa keuangan baik dari sisi pemodalan dan likuiditas, maupun tingkat risiko yang terkendali, katanya. Wimboh menjelaskan, terdapat sejumlah program yang menjadi fokus OJK pada 2018. Diantaranya mendukung aspek pembiayaan untuk proyek-proyek infrastruktur dan sektor prioritas lainnya. Tak hanya itu, OJK juga terus berupaya melakukan percepatan program industrialisasi, peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan literasi dan akses pembiayaan masyarakat, serta optimalisasi potensi ekonomi syariah. (tea)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait