Umum

Gubernur Khofifah Lepas 30 Santri Penerima Beasiswa Pemprov Jatim ke Universitas Al-Azhar Kairo

Portaltiga.com - Sebanyak 30 orang santri terbaik dan berprestasi utusan dari Pondok Pesantren yang ada di Jawa Timur akan studi ke Universitas Al-Azhar Kairo. Mereka adalah santri yang menerima beasiswa dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Mereka akan diberangkatakan Kairo melalui Bandar Udara Soekarno-Hatta 16 November 2023.

"Manfaatkan kesempatan ini sebaik baiknya. Karena tujuan utama mencari ilmu, maka pesan saya carilah ilmu sehingga alim, kalau sudah berilmu dan alim amalkan ilmu yang didapat untuk mengabdi memajukan pesantren dan memberikan pencerahan ke masyarahat," ujar Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat memberikan sambutan saat melepas 30 santri angkatan ke 3 di Gedung Grahadi, Sabtu (11/11/23).

Lebih lanjut Khofifah menyampaikan, di Mesir banyak orang alim dan banyak waliyullah. Maka manfaatkan untuk mencari ilmu kepada mereka dan carilah keberkahan selama di mesir.

"Salah satu contoh orang alim dan waqila seorang wali, beliau adalah dokter yang doktor dan guru besar, sekaligus mursyid 6 tarikat, rumahnya lantai 5, di lantai dasar adalah masjid, tempat beliau mengajar dan riyadhah. Beliau dikenal sebagai sosok yg memiliki ketinggian spuritual dan intelektual. Beliau seorang dosen yg istiqamah mengajar dan istiqamah riyadhah. Saya berharap kalian bisa belajar kepada beliau dan tentu orang-orang alim seperti beliau di sana," cerita Khofifah.

Sementara itu Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) Provinsi Jawa Timur, Prof. Dr. KH. Abd. Halim Soebahar, MA., dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang memberikan dukungan dan perhatian pada penguatan pesantren melalui program-program peningkatan kualitas SDM Pesantren. Khususnya kepada Gubernur Khofifah yang bersedia turun langsung untuk mengawal program ini.

“Banyak perubahan policy baik dari Mesir maupun Kementrian Agama yang tidak mungkin kami selesaikan sendiri, kecuali atas bantuan langsung dari Ibu Gubernur yang mengawal secara langsung program Beasiswa Al-Azhar ini," ujarnya

Prof. Halim juga menjelaskan, bahwa Program ini merupakan legacy Gubernur Khofifah, sejak awal masa kepemimpinannya.

"Gubernur terus meningkatkan kuantitas dan kualitas program beasiswa bagi pengembangan kualitas SDM pesantren," ungkapnya.

Baca Juga : Khofifah Makan Siang Bersama Karyawan PT Kedawung, Dukung Industri Manufaktur Serap Banyak Pekerja

Sebelumnya, para santri ini telah mengikuti 3 tahapan seleksi. Mereka berhasil menyisihkan ratusan pendaftar dari pesantren-pesantren di Jawa Timur dalam seleksi yang diadakan oleh Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD).

Sekadar diketahui LPPD adalah sebuah Lembaga yang dibentuk oleh Gubernur untuk memfasilitasi pelaksanaan program beasiswa peningkatan kualitas SDM Pesantren, diantaranya memastikan kelayakan calon penerima beasiswa.

Selain seleksi administrasi, calon penerima beasiswa harus mengikuti test membaca kitab kuning dan mensyarahinya. Selain itu, peserta harus lulus test potensi akademik dan wawasan kebangsaan.

Tahap selanjutnya, mereka harus berhasil melewati ujian CBT Bahasa Arab dan Muhadatsah (conversation) dengan penguji langsung dari Markaz Syeikh Zayed (MSZ), Lembaga Bahasa Universitas Al-Azhar Kairo.

Baca Juga : Panen Sedap Malam di Pasuruan, Khofifah: Petani Milenial Jatim Tertinggi Nasional

30 besar yang lolos melewati beberapa tahapan ujian ini kemudian diwajibkan mengikuti matrikulasi Bahasa di Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab (PUSIBA) di Jakarta selama 5 bulan.

Seperti diketahui, sebelumnya program beasiswa Pemprov Jatim hanya diberikan untuk Program S1 PTKI bagi para guru Diniyah. Kini, selain bagi Guru Madin, beasiswa juga menjangkau para hafidh-hafidhah untuk melanjutkan studinya di S2 PTKI.

Selain itu, bagi dosen PTKI Pesantren dan Ma’had Aly juga diberikan kesempatan beasiswa untuk Program Doktor (S3).

Pemprov Jatim juga memberikan beasiswa untuk Ma’had Aly, Perguruan Tinggi Khas Pesantren, baik untuk jenjang S1 (Marhalah Ula) maupun S2 (Marhalah Tsaniyah).

Sejak 3 tahun terakhir, melalui kebijakannya Gubernur Khofifah juga manambahkan jenis beasiswa baru untuk diakses para santri pondok pesantren, yakni beasiswa untuk melanjutkan studi ke Universitas Al-Azhar Kairo.

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait