Umum

Warga Wadul Dewan Setelah Uang Menghilang

Portaltiga.com - Dugaan penipuan oknum berinidial PWD dan BW dilaporkan warga Tambaksari, Mat Arifin ke Fraksi PDI-P DPRD Kota Surabaya, Rabu (15/09/2021).

Dugaan penipuan ini bermula ketika Mat Arifin diminta menyerahkan sejumlah uang jika ingin anaknya masuk ke SMPN negeri.

Pada kesempatan itu,  Mat Arifin mengadukan bahwa putranya dijanjikan oleh kedua oknum tersebut akan didaftarkan atau dimasukkan di SMPN 9. Tapi syaratnya  harus membayar sekitar Rp 7,5 juta. "Uang sudah diterima, tapi sampai saat ini nasib anak saya belum jelas. Jadi, belum ada panggilan masuk sekolah dari SMPN 9, " ujar dia.

Mat Arifin dan rombongan yang mendatangi DPRD Surabaya diterima oleh Sekretaris Fraksi PDI-P Abdul Ghoni Mukhlas Niam, Baktiono, dan Anas Karno.

Menanggapi ini, Abdul Ghoni merasa prihatin atas ulah oknum yang tak bertanggungjawab tersebut. Apalagi ini dilakukan di masa pendemi Covid-19.

"Kami  akan memfollow up perihal aduan ini, apakah bisa dikembangkan  atau tidak. Ya, paling tidak oknum yang melakukan penipuan ada efek jera, sehingga tak mengulangi perbuatannya  lagi," ujar Abdul Ghoni.

Persoalan ini, lanjut Ghoni akan dikomunikasikan dengan pimpinan dan berkoordinasi  dengan teman-teman di Komisi D yang membidangi soal pendidikan ini.

Baca Juga : DPRD Apresiasi Kota Surabaya Jadi Daerah Dengan Kualitas Udara Terbaik

Yang jelas, lanjut dia, jika terbukti oknum  tersebut melakukan pungli atau penipuan, kasus ini akan dibawa ke ranah hukum.

"Ya, kita lihat progressnya nanti sampai sejauh mana. Kita akan coba memediasi secara keseluruhan. Jika pelaku tak kooperatif, ya terpaksa kita laporkan ke polisi, "ungkap dia.

Lebih jauh, Ghoni mengaku kasihan terhadap putra Mat Arifin  karena sudah tiga bulan ini yang bersangkutan belum ada kepastian akan sekolah di mana.

Baca Juga : DPRD Surabaya Dorong Pengembangan Program Padat Karya

"Sampai detik ini nasib siswa yang jadi korban ini  belum jelas akan sekolah dimana. Kami akan memperjuangkan," tandas dia.

Wakil Sekretaris DPC PDIP Surabaya, Achmad Hidayat menegaskan, Fraksi PDIP akan mendalami kasus ini. " Fraksi PDIP akan mencarikan solusi terbaik. Mudah-mudahan korban nanti bisa sekolah secepatnya, " ungkap dia.

Karena itu, Hidayat mengingatkan kepada warga Surabaya untuk berhati-hati kalau ada orang menjanjikan bisa memasukkan ke sekolah negeri dengan imbalan sejumlah uang.

"Jangan percaya. Karena sistem penerimaan masuk sekolah negeri itu sudah jelas," pungkas dia. (tea/tea)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait

Komisi C Ingin Revitalisasi Taman Remaja Tetap Gunakan Nama Lama

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana merevitalisasi dan menghidupkan kembali kompleks Taman Remaja Surabaya (TRS). Sedianya, lokasi tersebut akan dijadikan pusat kesenian dan wahana wisata murah keluarga di Kota Pahlawan. …

DPRD Surabaya Tolak Usulan Foto di Balai Pemuda Kena Tarif

Balai Pemuda yang terintegrasi dengan alun-alun, sekarang ini berkembang menjadi salah satu ikon wisata di kota Surabaya. Hampir setiap hari, terutama menjelang libur atau saat hari libur, tempat itu banyak dikunjungi masyarakat …

DPRD Surabaya Bahas Raperda Masalah Narkoba

DPRD Kota Surabaya membahas Raperda tentang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Preknusor Narkotika. Untuk membahas perihal raperda ini, Pansus Raperda mengundang berbagai dinas terkait, Polrestabes Surabaya, pant …