Umum

Janda Penjual Sayur Naik Haji Berkat Kerak Nasi

Baca Juga : Kisah CJH Tertua Berusia 119 Tahun, Jual Tanah dan Sapi untuk Berangkat Haji

Portaltiga.com - Demi mewujudkan keinginannya untuk bisa pergi haji, Sariati (57 tahun) rela makan kerak nasi atau di daerah Pantura sering disebut nasi Aling atau gugur yang terbuat dari sisa-sisa nasi yang tidak dipakai. Kerak nasi ini ia peroleh dari sisa nasi yang diberikan oleh tetangganya. Nasi ini lantas dikeringkan Sariati menjadi karak dan dimasak ulang untuk ia makan. Iya, agar bisa nabung saya hemat. Ada tetangga kasih nasi sisa untuk dijemur, jadi kerak saya masak jadi bisa dimakan, tuturnya saat diwawancarai di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) Rabu (1/8/2018). Setiap hari, janda beranak satu ini berjualan sayur keliling memakai sepeda pancal. Ia biasa jualan ke kantor kantor yang ada di kota Tuban sejak tahun 90-an. Sariati mulai menyisihkan uang yang ia dapatkan di bawah tikar dari pandan di rumahnya. Tahun 1995, salah satu pelanggannya menyarankan Sariati untuk menabung uangnya, siapa tahu dapat digunakan untuk daftar haji. Saat itu, ia lantas menabung untuk pertama kali sebesar 2.500 rupiah ke salah satu bank di Tuban. Keuntungan yang ia dapatkan dari hasil dagangannya saat ini tidak banyak. Dengan modal lima ratus ribu rupiah, keuntungan yang ia dapatkan berkisar lima belas ribu hingga tiga puluh ribu rupiah perhari. Itupun dagangan tidak selalu habis, masih ada sisa, tuturnya. Awalnya dulu tahun 2000 an, jelas Sariati keuntungannya lumayan banyak sekitar lima puluh ribu rupiah karena mempunyai langganan katering. Tapi tiga tahun ini ibunya sudah pensiun tidak buat katering lagi, jadi tidak langganan dagangan saya, ujar Sariati yang tergabung dalam kloter 41 ini. Setiap hari, ia menabung uang seadanya sisa makan dan biaya sekolah anaknya, antara tiga ribu hingga sepuluh ribu rupiah. Ketika terkumpul uang dalam jumlah agak banyak sekitar tiga ratus ribu rupiah, Sariati lantas menabungkan uangnya ke bank. Tahun 2010, uangnya terkumpul 26 juta rupiah. Ia lantas gunakan uang tersebut untuk daftar haji. Untuk menutup ONH, ia juga gunakan hasil dari dagangannya ini. Melalui haji ini, Sariati ingin bertemu dengan rumah Allah dan menjadi haji yang mabrur. Selepas pulang haji nanti, Sariati akan tetap berjualan sayur keliling sebagai mata pencaharian utamanya. (fey/tea)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait