Baca Juga : BMKG Warning Suspek Badai Tropis 3 Hari ke Depan
Portaltiga.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Surabaya menyebut, hawa menyengat akhir-akhir ini di kota Surabaya diakibatkan pucuk matahari tertinggi dibulan September sampai Oktober. Sedangkan di bulan Desember akan memasuki musim penghujan. Informasi ini diungkapkan BMKG di press conference Stasiun Metereologi Juanda- Selasa (25/9/1/2018). "Matahari sedang pada titik tertinggi, sudah panas di Surabaya mencapai 33-34 derajat di waktu siang sedangkan malam 24-25 derajat. Ini akan terus berlangsung sampai bulan Oktober yang diperkirakan paling panas terjadi di Surabaya," jelas M. Nurhuda, kepala stasiun BMKG Juanda Karena hal ini akhirnya menyebabkan mundurnya musim penghujan di Surabaya dari yang seharusnya terjadi di Bulan November. Sebelum itu ada musim peralihan, yang menyebabkan awal hujan akan berlangsung bulan September di wilayah gunung Bromo, Semeru, Lumajang dan Malang dengan intensitas rendah. Sedangkan perkiraan paling lambat bulan Desember 2018 terlihat hujan di daerah Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso. Puncak musim penghujan akan jatuh pada bulan Januari dan Februari 2019, intensitas hujan akan tinggi. "Jadi kami mengimbau bagi masyarakat untuk berhati-hati karena rawan angin kencang dan bisa menimbulkan puting beliung," tambah Anung Suprayitno ketua BMKG Malang yang ikut memberikan keterangan. BMKG memberikan peringatan bagi masyarakat yang tinggal di pegunungan atau topografi tinggi agar waspada akan terjadi longsor. Menurut Nurhuda potensi longsor kemungkinan terjadi karena musim peralihan pancaroba ini dari panas ke hujan, kondisi tanah belum siap menerima hujan. Selain itu BMKG juga mewaspadai gelombang di pantai Jawa dan sekitar Bawean. (fey/tea)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.
URL : https://portaltiga.com/baca-6841-bmkg-perkirakan-musim-hujan-di-jatim-akan-dimulai-bulan-desember