Headline

Mahasiswa Unair Rancang IR Protector, Solusi Pencegahan Infeksi Nosokomial

Baca Juga : AHY Raih Doktor Cumlaude, dr Agung: Ini jadi Motivasi Kader dan Generasi Muda

Portaltiga.com - "Nosokomial" adalah penyebutan pada penyakit yang dialami pasien selama proses perawatan dan penyembuhan di rumah sakit. Berdasarkan penelitian WHO, tahun 2002 terdapat 1,4 juta pasien di seluruh dunia yang mengalami infeksi nosocomial. Sedangkan Asia Tenggara menjadi wilayah penyebaran penyakit nosokomial terbesar kedua dengan presentase 10%, dan 75% diantaranya hadir dari negara berkembang. Indonesia sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk terbesar kedua di Asia, berpotensi besar sebagai negara dengan penyebaran infeksi nosokomial yang tinggi. Menurut WHO, infeksi nosokomial yang paling tinggi itu terjadi di Unit Gawat Darurat (UGD), perawatan bedah akut, dan bangsal ortopedi. Infeksi ini juga rawan terjadi di unit radiologi. Pada pemeriksaan general x-ray, salah satu peralatan yang dibutuhkan untuk menangkap citra adalah kaset atau IR (Image Receptor). "Selama praktik di rumah sakit, saya menemukan banyak pasien kecelakaan dengan luka dan darah di tubuh dan memerlukan foto roentgen. Kaset sebagai penangkap gambar yang digunakan secara bergantian sering terkena darah dan cairan tubuh pasien, karena objek harus menempel," tutur Alifatus Wahyu Nur Ma'rifah, mahasiswa prodi Radiologi Universitas Airlangga kepada portaltiga.com, Selasa (3/7/18). Padahal, mengutip hasil penelitian Swain dan Flinton, 33% pada kaset radiografi yang telah digunakan dalam pencitraan diagnostik itu mengalami kontaminasi dengan patogen potensial, diantara yang sering teridentifikasi yaitu Staphylococcus aureus. Berangkat dari adanya permasalahan itulah, Alifatus Wahtyu dan dua temannya di prodi D4 Radiologi, Departemen Kesehatan Fakultas Vokasi Unair, yaitu Ali Mustofa dan Ayub Manggala Putra, berhasil melakukan inovasi membuat sebuah alat yang mampu melindungi kaset dari cairan tubuh pasien. Keberhasilannya itu kemudian mereka tuangkan dalam proposal dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC). Atas bimbingan dr. Lailatul Muqmiroh, Sp.Rad (K), dosen Prodi Radiologi Departemen Kesehatan, Fakultas Vokasi Unair, proposal tersebut lolos seleksi dan berhak atas dana pengembangan dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dalam program PKM tahun 2018. "Kami menamakan hasil inovasi itu dengan IR Protector," tambah Alifatus. Dijelaskan, alat yang dibuat sebagai pelindung kaset radiografi tersebut terbuat dari bahan plastik transparan dengan ketebalan 0,10 mm. IR Protector didesain dengan satu pembuka untuk meminimalkan cairan tubuh yang masuk ke kaset. Prinsip yang digunakan adalah disposable use, yaitu satu alat digunakan untuk satu pasien. "Kami telah melakukan uji coba alat temuan ini dan hasilnya IR Protector kami tidak mengganggu hasil citra," tambah Ali. Ditambahkan juga oleh Ayub Manggala Putera, anggota kelompok PKM-KC ini, bahwa bahwa dengan desain (gambar 1) dan pemilihan bahan tersebut mampu meminimalkan resiko infeksi nosokomial yang terjadi di unit radiologi. (doy/tea)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait