Portaltiga.com - Jernang merupakan bubuk atau resin merah yang dihasilkan dari buah Jernang. Sejak lama Jernang ini diperdagangkan dan dimanfaatkan sebagai bahan pewarna, dupa, dan bahan obat tradisional.
Sebagian besar Jernang dihasilkan di daerah Kalimantan dan Sumatera. Untuk di Sumatera, salah satu daerah penghasil Jernang ada di daerah Silaping, Pasaman Barat. Aidit dan Rendy adalah warga Silaping yang menjadikan buah Jernang sebagai mata pencahariannnya.
Setiap hari Aidit dan Rendy harus keluar masuk hutan untuk mengumpulkan Buah Jernang, karena hampir sebagian besar buah ini tumbuh liar di hutan. Dalam seminggunya mereka bisa mengumpulkan ratusan hingga puluhan kilo buah Jernang. Sebagian dari buah tersebut mereka sisihkan untuk diolah menjadi serbuk dan sebagian dijual buahnya. Sudah puluhan tahun mereka menggeluti rutinitas ini.
Inilah pekerjaan kami yang sudah kami geluti hampir 20 tahun, tiap hari kami keluar masuk hutan untuk mengumpulkan buah Jernang di Hutan. Biasanya kami bisa mengumpulkan puluhan hingga ratusan ton buahnya, sebagian dari hasil kami ada yang diolah lagi dan sebagian kami jual, ucap Aidit sambil menunjukkkan buh Jernang di Lopo (kedai kopi, red) di daerah Silaping, Senin (26/03/18)
Untuk perkilonya harga buah Jernang sekarang berkisaran 200.000 300.000 rupiah di pasaran, dan apabila sudah diolah menjadi serbuk rata-rata berkisaran 2.000.000 4.000.000 rupiah. Buah Jernang ini rata-rata di jual ke pabrik obat-obatan dan tekstil di daerah Medan dan Padang, tak jarang juga di ekspor ke Tiongkok.
(doy/tea)
Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di
Google News.
URL : https://portaltiga.com/baca-4511-jernang-si-buah-merah-yang-harganya-menggoda