Baca Juga : Komisi B DPRD Jatim: Pemerintah Harus Serius Berantas Rokok Ilegal, Jangan Hanya Menaikkan Cukai!
Portaltiga.com - DPRD Jatim mendorong Pemprov untuk menjadikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) menjadi penjaga stok (buffer stock) kebutuhan masyarakat di saat pandemik virus corona (covid-19) saat ini. "Kita berharap pihak terkiat baik disperaindag maupun BUMD Jatim JGU yang di dalamnya mengelola Pasar Induk Agribisnis harus mulai menyipkan diri sebagai buffer stock kebutuhan bahan pokok Masyarakat Jatim," ujar ketua Komisi B DPRD Jatim Aliyadi Mustofa, Kamis (16/4/2020). Menurut Aliyadi, saat ini tingginya harga bahan pokok salah satunya gula dan telor bukan disebabkan karena kelangkaan, namun adanya aksi borong dari lembaga yang ada misalnya instansi pemerintah untuk dijadikan stok untuk diperbantukan kepada masyarakat terlebih pandemik covid-19. Padahal di sisi lain sesuai data yang diberikan Disperindag stok harga kebutuhan masih cukup sampai saat ini. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan harga gula dan telor tersebut. Bukan adanya kelangkaan yang menyebabkan kenaikan tersebut. Salah satu faktornya adanya aksi borong bahan pokok untuk diperbantukan ke masyarakat akibat pandemi Covid-19, ungkap politisi PKB ini. Di sisi lain, kata Aliyadi, saat ini juga ada hasil panen petani padi, telur peternak, daging ayam dan daging segar yang juga belum diserap oleh pasar karena kesulitan angkut imbas penyebaran virus corona ini. "Ini yang juga harus dipikirkan agar mereka tidak alami kerugian dan kebutuhan tersebut bisa diserap untuk menjaga stok kebutuhan," ungkapnya. Karena itu lanjut politisi asli Sampang Madura ini, buffer stock harus disiapkan oleh pemprov dengan memaksimalkan BUMD dan Disperindag untuk jaga stok yang ada sehingga tidak terjadi kepanikan di masyarakat dan harga tetap bisa terjaga tidak terjadi lonjakan. "Apalagi ini menjelang Ramadhan dan hari raya. Maka kebutuhan akan banyak. Dengan adanya buffer stoxk yang disiapkan BUMD dan Disperindag dengan membeli hasil petani dan peternak di Jatim yang ada, maka stok akan terjaga," jelasnya. Untuk itu dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil Disperindag dan BUMD yang ada untuk membicarakan persoalan ini. Ada beberapa opsi yang harus dilakukan Disperindag Jatim antara lain selain menjadi buffer stock juga memastikan keberadaan kebutuhan bahan pokok tersebut ada dan aman. Selain itu juga harus ada ukuran-ukuran yang dibutuhkan oleh masyarakat sampai hari raya idul fitri 2020 ini. Dan yang ketiga adalah menggelar serentak operasi pasar, pungkasnya. (ars/abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.