Umum

Risma Nangis Dan Bersujud, Awey: Bukan Hal Baru

Baca Juga : Jokowi akan Hadiri Peringatan Hari Otoda di Balai Kota Surabaya

Portaltiga.com - Viral video Walikota Tri Rismaharini yang melalukan sujud dan menangis di depan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya, Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Jatim, dan Ketua Tim Pinere RSUD Dr Soetomo Dr. Sudarsono, membuat Wakil Ketua DPW Partai NasDem Jatim Bidang Media dan Komunikasi Publik, Vinsensius Awey tersenyum. Mantan anggota DPRD Kota Surabaya dari Partai Nasdem ini, akui kadang dirinya tidak habis pikir dengan sikap Risma yang terkadang mudah meledak, mudah nangis dan mudah bersujud. "Pemandangan seperti ini bukanlah hal baru. Bersujud yang tertangkap oleh kamera sudah 2 hingga 3 kali sepertinya, yang nangis juga sudah berkali-kali, dan apalagi yang marah lebih banyak lagi," katanya sambil tersenyum, Selasa (30/06/20). Menurut Awey, dirinya heran dengan sikap Risma semacam itu. Padahal apa yang disampaikan oleh IDI kurang lebih sama dengan apa yang disampaikan Presiden Jokowi terkait penyebaran covid di Surabaya Raya, Khususnya Surabaya. Yakni terkiat kesadaran dan kepatuhan warga kota Surabaya mengikuti protokol mitigasi kesehatan, seperti bermasker masih kurang. "Dan saat itu bu Walikota juga menanggapi pernyataan Presiden dengan nada sedikit membantah terkait jumlah prosentase yang dipaparkan. Nah kenapa respon kepada IDI dengan Bapak Presiden berbeda. Kenapa tidak bersujud juga dihadapan Bapak Presiden," ungkap Awey. Kata Awey, bersujudnya Risma sampai 2 kali didepan IDI kemarin sesungguhnya malah menunjukan ketidak mampuan Risma untuk menertibkan warganya agar patuh guma menjalankan protokol kesehatan untuk menekan jumlah pasien di Surabaya. Bahkan juga menunjukkan kesan kepada publik bahwa seakan-akan pengelola RS Dr. Soetomo sangat kejam dan bertindak tidak adil terhadap warga kota Surabaya. "Kalau tujuannya adalah yang ke 2 maka ini sangat berbahaya karena dapat menyesatkan penggiringan opini dari hal yang benar bisa menjadi tidak benar dan sebaliknya," lanjutnya. Awey melanjutkan, dari data yang dimiliki bahwa RS Dr. Soetomo perhari ini telah dihuni oleh 79 % warga kota Surabaya (ber KTP surabaya). Jadi dirinya bungung sesungguhnya pesan apa yang ingin disampaikan oleh Risma dengan cara menangis dan bersujud. "Beda halnya kalau RS Dr. Soetomo bertindak diskriminatif terhadap warga kota Surabaya. Nah kalau itu yang terjadi bolehlah Walikota bersujud berkali-kali dan meminta belas kasihan," katanya. "Jangankan Walikota, saya pribadi juga akan ikut bersujud untuk mohon belas kasihan pihak RS juga," lanjutnya. Kalaupun RS Dr. Soetomo melayani pasien dari luar Surabaya atau non KTP Surabaya, itu lanjut Awey juga dinillai wajar. Sebab RS Soetomo milik Pempropv Jatim sehingga layak melayani 38 Kota Kabupatem di Jatim. "RS Soetomo kan bukan didirikan hanya untuk warga KTP Surabaya dan lagi pula pihak kedokteran telah ambil sumpah profesi untuk dapat melayani siapapun tanpa harus terlebih dahulu melihat KTP nya pasien. Itu perlu dipahami semua pihak," ungkapnya. "Lagi pula tidak ada satu orang pun yang menyalahkan Risma kalau sampai pasien covid terus bertambah dikota Surabaya sampai saat ini," lanjutnya. Dalam kesempatan ini, Vinsensius Awey justru meminta agar seluruh jajaran ASN yang ada dibawah satu komando Walikota untuk memiliki SENSE OF CRISIS dengan segala kemampuan yang dimiliki untuk bekerja keras memutus rantai covid-19 dan atau mengurangi penyebaran pandemi covid-19 ini. "Dan bukannya meledak-ledak, menangis dan bersujud. Karena itu juga tidak bisa menurunkan jumlah pasien covid di Surabaya yang saat ini dari hari ke hari terus bertambah," ucapnya. Jangan lagi katanya antar kepala daerah saling perang opini dan apalgi penggiringan opini. Karena itu semua tidak akan mampu menurunkan jumlah pasien covid-19 dan justru akan menambah keruwetan ditengah masyarakat sendiri. "Bangkitlah Ibu Walikota kami yang tercinta, mari kita semua bergotong royong, bersinergi dan bekerja keras untuk sungguh-sungguh memerangi pandemi covid ini. Tidak saling menyalahkan dan bersandiwara. Akan lucu dilihat masyarakat," pungkasnya. (ars/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait

LKPJ Wali Kota 2023, DPRD Surabaya Soroti Hal Ini

Laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Surabaya 2023 disampaikan Wakil Wali Kota (Wawali), Armuji pada Rapat Paripurna di Gedung DPRD Kota Surabaya, Rabu (20/3/2024), dengan tema “Penguatan SDM, Pemenuhan Kebutuhan Dasar, Transformasi Eko …