Umum

PLTS Solusi Pemerataan Elektrifikasi di Kepulauan Jatim

Baca Juga : Komisi E DPRD Jatim Soroti Tantangan Pembaruan Peralatan di BLK Kediri

Portaltiga.com - Anggota Fraksi PKB DPRD Jawa Timur Anik Maslachah mempertanyakan keseriusan Pemprov Jawa Timur, terkait rencana elektrifikasi seluruh wilayah yang ditargetkan selesai 2020. Mengingat saat ini masih 91,4 persen rumah tangga yang teraliri listrik. "Ada tantangan yang harus dihadapi Pemprov, yakni geografis yang tidak mudah di beberapa wilayah terutama Madura," ujar Anik usai menghadiri Sidang Paripurna di Gedung DPRD Jawa Timur, Senin (22/4/2019). Ketua Komisi C DPRD Jawa Timur itu menilai, wilayah kepulauan dan daerah terpincil paling banyak rumah tangga belum teraliri listrik. Sulitnya letak geografis untuk menjangkaunya menjadi tantangan bagi Pemprov yang menargetkan selesai 2020. Di satu sisi, lanjut Anik, ada rencana pengembangan kawasan 31,58 ribu hektare untuk kawasan industri beberapa tahun kedepan. "Ini membutuhkan supply energi yang sangat besar. Sedangkan di saat bersamaan kebutuhan energi sektor rumah tangga juga akan naik," ungkapnya. Sememtara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku telah ada pembicaraan dengan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral terkait kemungkinan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). "Saya sudah mengkomunikasikan dengan Pak Jonan, Menteri ESDM, pertama untuk minta suport PLTS, karena sesungguhnya tenaga surya di Jawa Timur ini masih 10 ribu megawatt," ujar Khofifah. Untuk mewujudkan pembangunan PLTS terutama di wilayah kepualauan dan daerah terpencil, Khofifah mengaku saat ini tengah melakukan pemetaan. Wilayah mana yang memungkinkan serta memiliki potensi didirikan PLTS. Pembicaraan dengan Kementerian ESDM. "Saya juga sudah membahas dengan rapat terbatas kalau PLTS bisa disuport. Tinggal sekarang bagaimana pembagian APBD provinsi dan berapa nanti yang kabupaten berapa," urainya. Gubernur kelahiran Surabaya berharap pembangunan PLTS dapat mulai berjalan tahun ini. Setidaknya pemetaan selesai 2019. Sementara terkait dengan kebutuhan rencana 31 hektare wilayah industri yang akan dibangun, Khofifah menegaskan, Jawa Timur masih memiliki kelebihan 1,6 ribu megawatt. Dengan tambahan PLTS yang dapat mengaliri wilayah terpencil, ia yakin wilayah industri baru juga akan terpenuhi 2020. (wan/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait