Kabar Kita

BBJT Gelar Gerakan Literasi Nasional Antisipasi Efek Buruk Internet

Baca Juga : Jaga Bahasa Daerah Tidak Punah, Balai Bahasa Jatim Adakan Festival Tunas Bahasa Ibu

Portaltiga.com - Sebagai instrumen dari Gerakan Literasi Nasional (GLN) Balai Bahasa Jawa Timur (BBJT), mengadakan sosialisasi GLN di berbagai kota. Kali ini, bertempat di Deteksi Room lantai 3 Graha Pena Surabaya, Balai Bahasa Jawa Timur melaksanakan Diseminasi GLN, Rabu (10/4/2019). Kegiatan ini, melibatkan berbagai sekolah SMA/SMK/MA di Surabaya dan Sidoarjo, serta komunitas baca di kedua kota dan kabupaten tersebut. Sekitar 100 peserta menghadiri kegiatan ini. Dua narasumber yang ditampilkan, Drs. Mustakim M.Hum, kepala Balai Bahasa Jawa Timur) dan Dr. Joko.Saryono. Dalam pemaparannya, Drs. Mustakim, M.Hum, menekankan betapa pentingnya literasi di berbagai kehidupan. Bukan sebatas pada upaya peningkatan kecerdasan publik luas di tengah gelombang perubahan. Utamanya, pada situasi mutakhir, literasi telah berkembang ke ranah digital. Kepala Balai Bahasa Jawa Timur ini, juga memaparkan tentang satu generasi baru yang hidup dan menghirup nafas dari pohon digital. "Anak-anak kita sekarang punya jajanan baru bernama kuota (internet)," kata Drs. Mustakim. Ia mengingatkan bahwa kebocoran biografi keluarga yang dipenetrasi oleh alam digital, memiliki implikasi dan suasana psikologis yang harus dibaca dan disikapi agar generasi "kuota" ini tidak terjebak ke dalam efek buruk internet. Maka, dibutuhkan budaya literasi yang positif. "Banyak hal bisa kita lakukan dengan literasi, dari literasi kita juga bisa memperoleh penghasilan, misalkan menulis di koran atau ikut lomba penulisan," kata Pak Mustakim. Literasi tidak sebatas pada budaya baca, tetapi juga tumbuh berkembangnya budaya tulis. Balai Bahasa Jawa Timur, sebagai satu unit di dalam Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, membuat berbagai program yang berkaitan dengan literasi, selain Bimtek Penulisan, lomba penulisan bahan bacaan, lomba musikalisasi puisi dan dramatisasi cerpen. Semua kegiatan tersebut dilaksanakan secara maraton di berbagai kota dan melibatkan sekolah dan komunitas baca. Pembudayaan Literasi diharapkan bisa menjadi pilar utama menuju pembentukan karakter Indonesia yang khas dan kokoh. Bukan hanya tugas administratif Balai Bahasa Jawa Timur, pembudayaan Literasi adalah tanggung jawab kolektif publik agar Literasi jadi kebutuhan kontekstual. (haryanto/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait