Baca Juga : Langkah Inovatif Balai Bahasa Jatim dalam Revitalisasi Bahasa Daerah Lewat Kemah Cerpen
Portaltiga.com - Balai Bahasa Jawa Timur menggelar acara 'Gema Puitika Santri' bagi komunitas sastra pesantren di Pondok Pesantren (PP) Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo, pada 17--18 Desember 2019. Acara rangkaian bimtek baca puisi dan lomba baca puisi tersebut mendapatkan respons luar biasa dari para santri. Dari kegiatan ini, tampak bahwa deklamasi dan teaterikalisasi puisi sudah menjadi tradisi di kalangan santri. Oleh karena itu, acara yang merupakan kerja sama antara Balai Bahasa Jawa Timur dan Sanggar Seni Cermin (Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo), menawarkan sesuatu yang berbeda, yaitu bimtek dan lomba baca puisi. Tujuannya untuk melengkapi kepiawaian para santri dalam bersastra. "Kegiatan ini dalam rangka pembinaan komunitas sastra. Di Jawa Timur, sangat banyak komunitas sastra berbasis pondok pesantren. Kami juga menghadirkan narasumber dan juri yang punya kapasitas dalam bidangnya pada acara tersebut," kata Kepala Balai Bahasa Jawa Timur Mustakim. Bimtek baca puisi dipandu oleh dua penyair kondang, yaitu Aming Aminoedhin, yang pernah digelari Suripan Sadi Hutomo sebagai presiden penyair Jawa Timur, dan Sosiawan Leak, penyair fenomenal dari Solo, Jawa Tengah. Mereka melatih para santri perihal penghayatan, gerak, artikulasi dan intonasi dalam membaca puisi selama satu hari. BACA JUGA: Balai Bahasa Jatim Gelar Bimtek Penulisan Kearifan Lokal di Blitar "Alhamdulillah kami mendapat sedekah ilmu dari para ahlinya," tutur Zainul Walid, penasihat Sanggar Seni Cermin. "Apalagi kedua narasumber sangat kompeten dan terkenal sebagai sastrawan besar," lanjut ustadz yang juga penyair tersebut. Bimtek tersebut dilanjutkan dengan lomba baca puisi. Lomba digelar pada 18 Desember 2019 dan diikuti 100 santri yang aktif dalam komunitas sastra santri. Dewan jurinya terdiri atas Prof. Dr. Djoko Saryono (Guru Besar Sastra Universitas Negeri Malang), Sosiawan Leak, dan Aming Aminoedhin. Enam pemenang lomba tersebut mendapatkan trofi, sertifikat, dan uang tunai. Mereka berasal dari kawasan Tapal Kuda, seperti Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, dan Probolinggo. "Mudah-mudahan acara ini berlanjut dan berkah," tutur Mashuri, ketua panitia. (zaq/abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.