Intermezzo

Penuhi Kebutuhan Pokok Ibu Kota, Pemprov DKI Kerjasama Dengan Jatim

Portaltiga.com: Pemprov DKI menjajaki kerjasama dengan Pemprov Jatim dalam memenuhi kebutuhan pangan di ibukota khususnya beras dan daging sapi.Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo saat menerima Wakil Gubernur DKI Jakarta Drs. H. Djarot Saiful Hidayat, MS di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (3/3) mengatakan, kerjasama ini akan dibahas melalui masing-masing instansi terkait untuk melihat potensi komoditas pangan yang dibutuhkan. Jika dilihat dari berbagai komoditas pangan Jatim mengalami surplus, kecuali kedelai yang masih kekurangan. Dicontohkan, komoditas beras memberikan kontribusi sebesar 19,76 persen kebutuhan nasional, jagung 40,37 persen, gula 49,69 persen, cabai rawit 32,53 persen, daging sapi 21,40 persen dan bawang merah 24,10 persen,"kata Soekarwo. Berdasarkan data, tahun 2015, panen gabah kering giling di Jatim naik 650 ribu ton. Sedangkan komoditi pangan utama yakni beras surplus 4,94 juta ton. Selain beras, komoditi jagung juga surplus sebesar 3,4 juta ton. Untuk daging sapi, terdapat kelebihan, karena di Jatim, sapi dengan bobot 300-350 kg kelebihan 310-330 ribu kg/tahun. Ia menjelaskan, provinsi Jabar gabah kering giling turun 800 ribu ton, dan Jateng turun 600 ribu ton. Sedangkan Jatim mengalami kenaikan sekitar 650 ribu ton gabah kering giling. Ini paling tinggi se-Indonesia. Sedangkan untuk komoditas kedelai kita masih defisit, jelas pria yang akrab dipanggil Pakde Karwo ini. Sementara itu, Wagub DKI Djarot Saiful Hidayat mengatakan kunjungan ini bertujuan untuk menjajaki dan mengkaji kerjasama antara Pemprov DKI Jakarta dengan Jatim terutama dari stabilisasi harga pangan di DKI Jakarta. Jakarta bukan produsen pangan. Produsen pangan nomor satu untuk Indonesia adalah Jatim. Untuk itu, DKI Jakarta menjajaki dan menindaklanjuti kerjasama dengan Jatim terhadap stabilisasi harga pangan. Harga pangan meliputi daging, beras, serta kebutuhan lain yang dianggap perlu dan sangat berpengaruh kepada kebutuhan pasar di Jakarta, katanya. Ia memuji Pakde Karwo yang mampu menjadi good father atau ayah yang baik bagi masyarakat Jatim. Pemprov Jatim mampu memberikan subsidi ongkos angkut yang dapat memotong mata rantai distribusi. Pemerintah harus menjadi good father bagi rakyat untuk memotong mata rantai distribusi barang agar nilai lebih bisa sampai ke konsumen. Pemerintah harus mengintervensi pasar ketika ada gejolak pasar yang akan merugikan konsumen, jelasnya. Dalam rangka memotong mata rantai distribusi, Pemprov DKI Jakarta akan bekerjasama dengan PT. KAI untuk distribusi dari Jatim ke Jakarta melalui jalur double track. Dengan demikian DKI Jakarta bisa mensubsidi transportasinya, dan harga pangan bisa stabil.(Yudhie)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait