Intermezzo

Minta Bertanggung Jawab Atas Massanya, Polda Jatim Warning Pengerah Aksi Anti Ahok Jilid III

  Portaltiga.com:Polda Jatim mengingatkan pihak-pihak yang membuka Posko pendaftaran demonstrasi umat Islam jilid 3 ke Jakarta pada 25 Nopember, untuk bertanggungjawab terhadap keselamatan masyarakat, mulai pemberangkatan, perjalanan hingga pulang ke daerahnya masing-masing. "Yang mengkoordinir demo harus bertanggungjawab, mulai pembarangkatan, perjalanan dan pulang. Jika rombongan itu banyak, nanti polisi siap melakukan pengawalan," kata Wakapolda Jatim Kombes Pol Gatot Subroto kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (15/11). Meski demikian, Gatot menyebut sejauh ini belum ada laporan resmi posko pendaftaran demo ke Jakarta di daerah-daerah. Laporan yang masuk baru melalui WA. Saat ini, intel di kesatuan Polres masih mengecek, siapa yang bertanggungjawab dan sebagainya. "Nanti kita data, karena itu menyangkut keselamatan keamanan masyarakat yang diajak untuk berangkat demo ke Jakarta itu. Kalau jumlahnya banyak, polisi pasti mengawal. Karena itu, negara kita negara demokrasi. Tapi, tolong dipertimbangkan untung ruginya kegiatan tersebut," paparnya. Gatot juga mewaspadai adanya potensi ancaman teroris menjelang perayaan Malam Natal dan Tahun Baru. Karena negara kita, negara Bhinneka Tunggal Ika, masing-masing punya kepentingan. Ancaman teroris itu akan ditujukan di kota-kota besar. Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat maupun pusat-pusat keramaian sudah mulai menata diri untuk mengantisipasi setiap ancaman daripada teroris dengan memasang CCTV dan security dan pengamanan-pengamanan bagi setiap masyarakat yang dicurigai masuk ke lingkungan pelayanan publik tersebut. "Yang jelas pengamanan terhadap tempat-tempat ibadah terus ditingkatkan. Jumlah petugas yang diterjunkan diperbanyak, khususnya Hari Natal dan Tahun Baru. Nanti, ada pos sifatnya mobile dengan menempatkan beberapa anggota di berbagai tempat," katanya. Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf mengaku tak bisa melarang masyarakat Jatim ikut demo membela Islam jilid 3 ke Istana Negara, Jakarta. Demonstrasi itu merupakan hak berpendapat yang dilindungi oleh Undang-Undang. "Mudah-mudahan yang terjadi di Jakarta ada solusi dan jalab keluar. Karena dalam sejarah Indonesia itu tidak ada menang-menangan, harus ada jalan tengah," jelasnya. (Bmw)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait