Olahraga

KKN Tematik Unmuh Surabaya Bawa 13 Inovasi ke Desa

Portaltiga.com, SURABAYA - Kompak memakai kaus berwarna biru, ratusan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) berdiri tegap. Serius mendengarkan Rektor mereka Dr. dr. Sukadiono., MM menyampaikan rasa bangga saat acara pelepasan mahasiswa KKN, sekaligus menyemarakkan PrepCom UN Habitat III di halaman kampus, Rabu (27/7/2016). Pasalnya, untuk pertama kali di tahun ini UMSurabaya bisa menggelar KKN berkonsep tematik. Yaitu memadukan antara pemberdayaan masyarakat dengan inovasi mahasiswa, bertema KKN Student Empowerment and Innovation Program (STIEP). "Beberapa produk inovasi mahasiswa yang sudah lulus uji coba, nantinya akan dibawa oleh peserta KKN untuk disosialisasikan di daerah pengabdian. Yaitu Lamongan, Bojonegoro, dan Surabaya. Produk inovasi mahasiswa ini diharapkan bisa membantu mengatasi problem di daerah masing-masing," terang Ketua LPPM, Dede Nasrullah, S.kep., Ns., M. Kep. Beberapa produk inovasi buatan mahasiswa UMS yang lulus seleksi, dan diharapkan membantu daerah pengabdian di antaranya adalah Model Hodroponik (urban-farming), Aqice-PEN (alat pendeteksi makanan sehat untuk jajanan anak), Wan-Flood Detector (pendeteksi banjir via ponsel, Baper-ya (ekstrak kulit durian dan kenanga dalam lampu, untuk mengusir nyamuk), dan Wajan Winet (alat penangkap sinyal untuk program internet masuk desa). "Sebenarnya ada 13 alat inovasi mahasiswa namun, hanya enam yang sementara bisa diaplikasikan di daerah yang kami targetkan. Seperti Bojonegoro yang rawan banjir, mahasiswa akan memperkenalkan Wan-Flood Detector. Untuk Lamongan yang masih sulit sinyal internet, bisa gunakan Wajan Winet. Sementara di Surabaya, bisa aplikasikan Model Hidroponik dan Aqice-PEN pendeteksi makanan berformalin," jelasnya usai Rektor menyampaikan pidato. Tak hanya membawa produk inovasi untuk disosialisasikan, peserta KKN-STIEP juga memiliki sejumlah program lain yaitu membantu warga mengatasi masalah komplek disana. "Misalnya dengan membawa inovasi Wajan winet untuk warga Lamongan. Kalau sudah tersambung internet, disana peserta KKN bisa mengembangkannya. Yaitu mengedukasi warga soal fungsi dan manfaat internet itu sendiri, memberi contoh cara menggunakannya dan sebagainya. Kami sudah breafing peserta soal program apa yang harus mereka lakukan disana," tutupnya tersenyum. cahyo

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait