Politika

Emil dan Bupati Muda di Jatim Berpeluang Maju Pilgub 2024

Portaltiga.com - Kalangan muda yang saat ini menjabat di Jawa Timur, baik sebagai eksekutif maupub legislatif, mulai dilirik masyarakat sebagai calon yang dinilai layak untuk ikut dalam perhelatan Pilgub Jatim 2024 mendatang. Hasil survei yang dilakukan oleh The Republic Institute tentang prilaku memilih masyarakat terhadap pemilu 2024 dan respon atas program vaksinasi di Jatim yang dirilia melalui zoom meting, muncul nama-nama muda yang berpotensi ikut dalam pilgub Jatim mendatang. Survei yang dilakukan dengan melibatkan 1.225 responden yang tersebar di 38 Kota Kabupaten, pada tanggal 1-13 September 2021 dengan margin of error sebesar 2,8 %. Beberapa nama politisi muda tersebut seperti Emil Dardak Wakil Gubernur Jatim, Nur Arifin Bupati Trenggalek, Badrut Tamam Bupati Pemekasan, Thoroqul haq, Bupati Lumajang, Gus Barra Wakil Bupati Mojokerto, Ony Anwar Bupati Ngawi, serta M. Fawaid Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim, muncul sebagai kandiat yang dikehendaki masyarakat Jatim. "Ya memang dari popularitas, mereka politisi muda tersebut cukup dikenal masyarakat Jatim. Mereka di kenal karena jabatan yang melekat. Seperti Emil dikenal karena faktor posisinya sebagai Wagub dan plt Ketua Partai Demokrat Jatim," ujar Dr. Sufyanto, Direktur The Republic Institute. Kata Sufyanto meski kalangan politusi muda banyak disebut, nama Khofifah, Tri Rismaharini Mensos serta Saifullah Yusuf (Gus Ipul) Walikota Pasuruan, masih menjadi kandidat kuat dalam pilgub Jatim 2024 mendatang pilihan masyarakat Jatim. Baca Juga: Emil Dardak Serukan Tracing Pasca-PTM Mantan Ketua Bawaslu Jatim ini menjelaskan untuk Khofifah masih tinggi tingkal elektabilitasnya Khofifah 97,8%. Tri Risma 89,4%, Gus Ipul 87,4%, Emil Dardak 83,8%, La Nyalla 50,7%, Djarot S. Hidayat 48,6%, Bambang DH (48,2%), dan Sahat Simanjutak 39,6%. "Sedangkan kalangan politisi muda seperti Thoriqul Haq 32,5%, M. Nur Arifin 31,7%, Muhammad Fawaid 30,4%, Badrut Tamam 27,9%, dan Ony Anwar 27,2%," ungkapnya. Menurut Sufyanto, tingginya suara Khofifah bisa dijelaskan karena Khofifah saat ini masih menjabat Gubernur serta gerakan kader-kader muslimat yang massif dan tetap mengingatkan ke masyarakat untuk tetap mendukung dan membantu program-program Khofifah. Sedangkan suara yang tinggi dari Risma karena ia adalah seorang menteri, memiliki sifat yang tegas dan selalu membela kaum kecil. Termasuk Risma yang terus muncul di media social, terkait sikap Risma yang sering marah-marah di medsos, sebagian masyarakat menganggap itu adalah bentuk dari sikap tegas beliau melihat ketidaknormalan pada pelaksanaan bantuan sosial oleh aparat pemerintah, tetapi bukan merupakan sifat negatif dari Risma. "Untuk Gus Ipul, lebih karena beliau seorang wali kota dan mantan wakil gubernur. Sedangkan Emil, disamping sebagai wakil gubernur juga peran popularitas istrinya sebagai artis cukup membantu dalam peningkatan elektabilitasnya," pungkasnya. (ars/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait