Umum

Divonis Kanker Rahim, Saat Kembali Ke Tanah Air Jamah Haji Ini Sembuh

Baca Juga : Kisah CJH Tertua Berusia 119 Tahun, Jual Tanah dan Sapi untuk Berangkat Haji

Portaltiga.com - Turun dari bus, Kholifah (42 tahun) terlihat lincah dan bahagia memasuki hall Mina Asrama Haji Surabaya, Rabu (5/9/2018). Berbeda dengan awal kedatangannya di hall yang sama 42 hari yang lalu, jamaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang 27 rombongan 8 ini didorong memakai kursi roda oleh suaminya, Samad (47 tahun). Kholifah menjelaskan, saat itu dirinya baru saja menjalani operasi kanker rahim. Ibu dua anak ini menuturkan, dirinya mulai merasakan sakit sejak lima bulan menjelang jadwal pemberangkatan haji. Oleh adiknya, Kholifah diajak berobat ke Singapura, namun belum jelas penyakitnya. Ia pun lantas berobat ke salah satu RS di Surabaya. Oleh tim dokter, ia divonis menderita kanker rahim stadium 2A dan harus menjalani operasi serta pengangkatan rahim. Warga Bantaran Probolinggo ini pun harus menjalani kemotrapi hingga tiga kali. Saya dikemo tiga kali sampe gundul saya. Kurang sepuluh hari berangkat haji, saya kemo lagi, jelas Kholifah. Oleh Sunyoto, dokter rumah sakit yang menangani Kholifah menyarankan Kholifah untuk sesering mungkin minum air zamzam dan menangis di Kabah agar diberikan kesembuhan. Berbekal saran dokter, Kholifah yakin dirinya akan sembuh dari segala keluhan penyakitnya. Saat berangkat haji lalu, kaki kholifah terasa sangat pedih dan panas. Kaki itu rasanya panas dan pedih seperti ada jarumnya, perut seperti ditusuk tusuk. Tapi saya yakinkan sejak berangkat dari rumah, saya pasti sembuh disana, ujarnya mengenang awal keberangkatan haji waktu itu. Setibanya di Madinah, jelas Kholifah ia tak mau lagi memakai kursi roda. Ia paksakan dirinya berjalan kaki selama berada di Madinah hingga bergeser ke Mekkah.Saya paksakan jalan kaki sampe kaki saya merah dan pedih, ujarnya. Ketika bergeser ke Mekkah, istri dari pedagang hasil pertanian ini menemui pengasuh KBIH yang ia ikuti. Ia menyampaikan keinginannya untuk mewakafkan kursi roda yang ia bawa ke pihak haromain. Bu Nyai kaget dan bilang, lha bagaimana belum kerjakan hajinya. Saya bilang saya sudah sembuh, tuturnya. Selama thowaf di Mekkah, terang Kholifah ia selalu menangis minta diberikan kesembuhan. Begitupun saat di Hijir Ismail, ia pun berdesak-desakan dengan jamaah lain meskipun jalannya masih tertatih-tatih menahan rasa sakit kakinya yang belum sembuh total. Tiap thowaf saya menangis terus minta sembuh. Saya juga bawa air zam zam 2 botol besar saat thowaf. Disana, air zam zamnya juga saya buat mandi, terang Kholifah. Kini, Kholifah tak lagi merasakan keluhan apapun terkait penyakit yang pernah dideritanya. Alhamdulillah, sekarang sudah terbebas. Saya sudah tidak merasakan sakit sama sekali, pungkas Kholifah dengan senyum merekah. (fey/tea)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait