Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.
URL : https://portaltiga.com/banjir-stok-logistik-bpbd-jatim-habis
Politika
Banjir, Stok Logistik BPBD Jatim Habis
Portaltiga.com, SURABAYA - Banyaknya daerah di Jawa Timur (Jatim) yang terendam akibat intensitas curah hujan tinggi, membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jatim kehabisan logistik. Stok logistik sebanyak 2.500 paket telah habis didistribusikan ke 9 daerah.
Kami punya 2500 paket logistik. Semua sudah habis terdistribusi ke daerah yang terkena banjir, kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jatim, Achmad Robiul Fuad, saat dikonfirmasi, Selasa (9/2).
Stok logistik BPBD Jatim sebanyak 2.500 paket tersebut, telah terdistribusi ke 9 daerah. Rinciannya, Jember 300 paket, Nganjuk 300 paket, Mojokerto 300 paket, Jombang 350 paket, Bojonegoro 350 paket, Lamongan 350 paket, Trenggalek 200 paket, Blitar 300 paket dan Tulungagung 50 paket.
Paket logistik untuk daerah banjir terdiri dari enam item jenis sembako. Antara lain, beras 6 kg, mie instan 5 bungkus, kecap 250 mililiter, ikan 1 kaleng, minyak goreng 2 liter, dan gula 1 kilogram.
Saat ini, BPBD Jatim sedang mengajukan tambahan logistik ke Gubernur Jatim Soekarwo untuk memenuhi daerah lainnya yang juga terkena banjir. Untuk memenuhi kebutuhan logistik ini sudah disiapkan 500 ton beras. "Rinciannya, 100 ton beras di kabupaten, 200 ton di pemprov dan sisanya berada di Bulog," tandasnya.
Sebenarnya, diakui, untuk masalah bencana tersedia anggaran sebesar Rp 100 miliar. Anggaran tersebut, berada di pos anggaran belanja tak terduga. Namun, anggaran ini hanya boleh dikeluarkan saat daerah mengalami darurat bencana. Sampai saat ini belum ada daerah yang darurat bencana, tegasnya.
Berdasar data BPBD Jatim, lima daerah di Jatim tercatat sebagai daerah terparah mengalami banjir akibat intensitas hujan tinggi yang terjadi selama tiga hari terakhir. Kelima daerah itu, Gresik, Jombang, Lamongan, Sidoarjo dan Mojokerto.
"Dalam pantauan kami, ada lima daerah yang diterjang banjir. Tingginya intensitas hujan selama tiga hari membuat lima daerah itu terendam," kata Sudharmawan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim yang dihubungi terpisah. (Bmw)
