Umum

Napak Tilas Toyota Kijang Yang Dijadikan Jokowi Bahan Sindiran

Baca Juga : Menjajal e-Skuter Kompak Motocompacto di Booth Honda GIIAS 2024

Portaltiga.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut nama Toyota Kijang pada pembukaan Muktamar V PKB di International Convention Center Westin Resort, Bali, Selasa (20/8/2019). Namun penyebutan tersebut disampaikan dengan maksud menyindir kemajuan dari perekonomian bangsa Indonesia yang lebih lambat dari Uni Emirat Arab. "Uni Emirat Arab bisa cepat melompat. Tahun 1960 mereka dari Dubai ke Abu Dhabi naik unta. Ini Syekh Mohammed sendiri yang bilang. Kita naik Holden dan Impala. 1970 mereka naik truk dan pick up, kita naik Kijang. Tapi 1980-1985 di sana lompat, Mercy, BMW. Kita masih naik Kijang. Kuncinya kecepatan," ucap Jokowi, Rabu (21/8/2019). Meski demikian, memang tidak bisa dipungkiri bila menilik sejarah otomotif di Indonesai tidak bisa lepas dari mobil bergenre multi purpose vehicle (MPV) ini. Bahkan Toyota Kijang telah menjadi ikon mobil keluarga di Indonesia. Melihat dari riwayatnya, Kijang memang memiliki sejarah yang cukup panjang. Sejak meluncur pertama kali pada 1977 sampai saat ini, generasi demi generasi Kijang telah melewati evolusi yang sangat signifikan. Menariknya, Kijang yang pertama kali bermula sebagai sebuah kendaraan pikap dan diklaim akrab dengan rakyat jelata, kini telah bertransformasi sebagai sebuah mobil keluarga mewah. Bahkan generasi terbarunya yang ada saat ini kisaran banderolnya sudah hampir menyentuh setengah miliar. Selain perubahan status Kijang yang berangkat dari mobil rakyat menjadi sebuah kendaraan konglomerat, dari segi prestasi pun Kijang sudah bukan langi jagoan kandang. Artinya, mobil keluarga yang lahir dari Indonesia ini juga sudah mendunia karena telah mampu menjelajah ke pasar luar negeri alias ekspor. Lintas Generasi Sudah enam generasi Kijang terlahir di Indonesia. Di mana model pertama yang diperkenalkan yaitu pada 1977-1980, dalam wujud pikap dengan desain model kotak dan kaku. Kendaraan dengan konsep Basic Utility Vehicle (BUV) ini menggendong mesin berkode 3K, 1.2L 4-silinder OHV (Over Head Valve). Pada pikap Kijang generasi kedua (1981-1985), Toyota menyediakan dua varian dengan mesin 1.3L 4-silinder OHV dan kemudian 1.4L. Mulai dari sini, lalu lahirlah sebutan  Kijang Doyok yang kemudian melekat cukup lama pada merek ini. Kesan kendaran keluarga yang semakin melekat pada mobil Kijang ini, membuat Toyota kemudian mengubahnya menjadi model minibus. Namun, karena peraturan pemerintah pada saat itu, Toyota tidak diperbolehkan memproduksi minibus. Kendati demikian hal tersebut bukan menjadi halangan berarti bagi Toyota. Toyota menyiasatinya dengan membuat varian khsusus dan dikirim unitnya ke perusahaan karoseri, seperti Nusa Cendana Hanum, Nasmoco Auto Body dan Superior Coach, untuk disulap menjadi minibus, seperti yang ditulis dalam buku The Legend Reborn terbitan Gramedia Jakarta. Dari situ kemudian lahirlah generasi ketiga, Kijang Super, dengan model minibus dan masih dipertahankannya varian pikap. Bahkan nama Kijang Super super sendiri masih dikenal sampai saat ini, bersandingan dengan istilah Kijang Doyok. Tipe ini punya masa hidup yang lebih panjang dari sebelumnya, sampai 10 tahun (1986-1996). Setiap generasi Kijang tentu punya nama dan ceritanya sendiri, di mana untuk generasi keempat ini dikenal dengan sebutan  Kijang Kapsul. Model ini mulai lahir satu tahun setelah stop produksi Kijang Super yaitu pada 1997, yang kemudian berakhir pada 2004. Kijang Innova Masuk di era millennium, Toyota Kijang mendapat tambahan nama baru, Innova, dan diikuti dengan ubahan fisik yang berbeda jauh dengan model sebelumnya. Kelahiran generasi Kijang kelima ini, juga bersamaan dengan munculnya proyek baru Toyota Indonesia, Innovative Multipurpopse Vehicle (IMV). Pada masa ini juga ikut lahir produk baru Toyota yang lainnnya seperti pikap Hilux dan Fortuner, yang kemudian membanjiri pasar ekspor. Baru kemudian generasi paling muda (keenam) dihadirkan Toyota pada 2015 lalu, yang digadang-gadang sebagai The Legend Reborn. Pada titik ini, Kijang tentu sudah berbeda jauh dari nenek moyangnya, di mana lebih gagah dan mewah. (kompas.com/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait