Umum

Khofifah-EmiIl Luncurkan 5 Pilot Project di 98 Hari Kerjanya

Baca Juga : Ketika Asa Petani Rumput Laut di Sumenep Masih Tersekat

Portaltiga.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak secara resmi meluncurkan lima pilot project program yang menjadi janji kampanye Pilgub Jatim 2018. Ini bertepatan di 98 hari kerjanya semenjak dilantik. Lima pilot project yang diluncurkan di Gedung Negara Grahadi, Senin (27/5/2019) petang. Antara lain Millenial Job Center (MJC), East Java Super Coridor (EJSC), Jatim Big Data Initative, dan East Java Smart Province Economic Router (EASIER), serta aplikasi pengaduan masyarakat CETTAR. Sejumlah pendukung lima program itu, yang berasal dari berbagai elemen dunia usaha dan industri (Dudi), juga dari bidang pendidikan diundang di acara peluncuran yang cukup berbeda dari seremonial yang seringkali dilakukan di Pemprov Jatim. Karena yang diluncurkan berkaitan langsung dengan produk dan ekosistem digital, cara peresmiannya pun digelar se-digital mungkin. Khofifah menjelaskan tentang lima pilot project itu, diikuti sejumlah pendukung program-program pendukung. Program MJC merupakan satu diantara Nawa Bhakti Satya. Karenanya paska sertijab menjadi Gubernur Jatim, dia langsung menanyakan tentang koneksitas data atau data center di Dinas Kominfo Jatim. Di tiap OPD sebenarnya sudah punya tapi belum terkoneksi menjadi Big Data. Padahal di era industri 4.0 hal itu menjadi penting, sehingga dari hasil FGD lahirlah program MJC ini, beber gubernur perempuan pertama di Jatim. Kemudian untuk memaksimalkan program dibutuhkan ekosistem yang terdiri dari 3 unsur (tripartit) yakni pertama, klain dari dunia usaha dan industri. Kedua, mentor dari star-up yang sudah jadi seperti Gojek, Bukalapak, Inilah.com dan masih banyak lagi. Terakhir (ketiga) adalah talent. Talent ini bisa diambil dari lulusan SMK atau S1 kemudian mengikuti masa inkubasi bersama mentor selama tiga bulan untuk kemudian terjun langsung di bidang profesional, ungkap Khofifah. Ia bersyukur program MJC bisa bersinergi dengan program dari Kementrian Komunikasi dan Informasi berupa Digital Talent Partnership. Sehingga jumlah talent yang bisa direkrut semakin banyak. Di sisi lain, pihaknya juga mengembangkan East Java Super Coridor (EJSC). Harapannya bisa membantu penjualan para petani dan nelayan usai melakukan petik, olah dan kemas agar nilai tambah yang didapat meningkat. Ini juga akan mendorong para milenial tertarik menjadi petani dan nelayan serta terjun di bidang UKM-IKM, jelas Khofifah Indar Parawansa. Selain itu, pihaknya juga akan membikin pusat pergudangan barang import tanpa dikenai pajak (cukai) untuk membantu kebutuhan bahan baku IKM dan UKM. Kalau gak laku barang impor itu bisa ditarik kembali oleh produsen tanpa dikenakan pajak, dalihnya. Pada praktiknya, MJC ini akan terkoneksi dengan beberapa program lainnya. Terutama dengan East Java Super Coridor (EJSC), sebuah wadah kreatifitas dilengkapi co-working space yang akan dibangun di Jember, Pamekasan, Bojonegoro, Madiun, dan Malang. Dari 98 hari kerja, kata Gubernur Khofifah tinggal program bantuan hukum untuk orang miskin yang belum dilaunching. Insya Allah besok siang akan kita launching sehingga target psikologis 99 hari kerja terlaksana semuanya, imbuhnya. Marilah kita menandai peluncuran program-program ini dengan ucapan Basmalah, kata Khofifah menutup sambutannya. Peresmian lima program pilot project ini ditandai dengan pemukulan gong virtual dengan replika senjata gada layaknya milik Bima, salah satu tokoh satria Pandawa. Khofifah memukulkan gada itu ke arah layar besar, ada sedikit penundaan sepersekian detik, sampai akhirnya gong virtual itu berbunyi diikuti tampilan layar yang cukup meriah. (abd/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait