Umum

Pemerintah Harus Beri Perlindungan Menyeluruh untuk Petani

Baca Juga : 120 Anggota DPRD Jatim 2024-2029 'Diospek', Ingat Pesan Sekjen Kemendagri Ini

Portaltiga.com - Pemerintah harus melakukan perlindungan secara menyeluruh kepada para petani yang ada di Jatim. Perlindungan menyeluruh ini mulai dari perlindungan ketika masa tanam sampai dengan perlindungan pasca tanam atau ketika hasil panen terjadi. Bila ini tidak dilakukan maka kerugian terhadap hasil pertanian yang sering dirasakan petani yang masih terjadi saat ini akan merugikan petani yang ada. "Ini menjadi PR yang harus dilakukan oleh Gubernur jatim Khofifah Indar Parawansa yang akan dilantik besok menggantikan Pakde Karwo, lima tahun mendatang," ujar anggota Komisi B DPRD Jatim H Suhartono, Selasa (12/2/2019). Menurut Suhartono, saaat ini masih banyak petani yang masih mengalami kerugian ketika mereka panen. Produk yang dihasilkan banyak yang tidak sebanding dengan ongkos produksi yang dikeluarkan ketika mereka menjual hasil pertaniannya. "Ini sangat disesalkan, mengingat prodak pertanian merupakan salah satu unggulan Provinsi Jatim. Perlindungan terhadap hasil pertanian masih kurang sehingga banyak petani yang alami kerugian ketika hasil panennya dijual," ungkapnya. Kata Suhartono, saat ini sudah seharusnya pemerintah baik pemerintah provinsi maupun pemerintah kota/kabupaten untuk melakukan beberapa langkah di dalam melindungi hasil pertanian yang ada. "Inovasi-inovasi dalam melindungi hasil panen petani agar tidak alami kerugian harus segera diwujudkan. Sehingga kedepan tidak ada kata rugi bagi para petani ketika panen terjadi," ungkapnya. Selain itu, kata politisi Partai Keadilan Sejahtera, keberadaan tim penyuluh yang muda dan inovatif sangat dibutuhkan pula guna melakukan pendampingan terhadap petani yang ada. Hal ini dilakukan agar petani juga bisa memilik inovasi baru dalam menjual hasil panennya sehingga tidak tradisional lagi seperti saat ini. "Keberadaan tim penyuluh yang lebih muda dengan inovasi yang sesuai dengan kondisi saat ini sangat diperlukan. Kedepan hasil pertanian tidak langsung dijual ketika panen. tapi bisa dilakukan pengemasan dan inovasi yang lain sehingga akan bisa bersaing dan memiliki nilai tambah ketika dijual," jelasnya. Politisi yang manjadi caleg PKS di daerah pemilihan Mojokerto dan Jombang di pemilu legislatif mendatang juga mengatakan dengan adanya penyuluh muda dan inovatisf, juga akan membuat generasi muda mau untuk terjun kedunia pertanian. Dengan inovasi dan pemikiran yang maju menyesuaikan kondisi digital saat ini, diyakini pula akan membuat ketertarikan generasi muda untuk ikut terlibat dalam sektor pertanian. "Kita ketahui saat ini data menunjukkan generasi muda yang tertarik terjun di dunia pertanian cukup kecil. Mereka lebih banyak memilih bekerja di sektor non-pertanian meski mereka lahir dan besar dari keluarga petani. Ini yang tidak boleh dibiarkan dan perlu sentuhan agar generasi muda terlibat dalam sektor pertanian," ungkapnya. Selain hal itu, Suhartono juga meminta agar koperasi juga digaungkan untuk dibentuk oleh para petani yang ada. Dimana dengan Koperasi maka akan membuat petani bisa untuk memanagemen dirinya sendiri dan kelompoknya. Mulai dari pra tanam, saat tanam dan pasca panen. Dengan begitu maka akan membuat petani terhindar dari kerugian ketika panen terjadi. Sebab mereka mempunyai management yang pasti terjait pertaniannya. "Ini perlu dilakukan pula oleh pemegang kebijakan yang ada. Sehingga ketika petani butuh modal serta ketika panen termenej dengan baik. dan ini akan menghidari petani dari kerugian yang sering terjadi ketika panen terjadi," pungkasnya. (ars/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait