Baca Juga : Fraksi Demokrat Doakan Khofifah-Emil Menang Pilgub, Kawal Program 5 Tahun Mendatang
Portaltiga.com - Fraksi Demokrat punya pandangan sendiri terkait konsep pembangunan Jawa Timur pasca Pakde Karwo purna tugas Februari 2019 mendatang. Termasuk dalam menghadapi tantangan pembangunan yang menjadi perhatian utama di tahun 2019. Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Jatim Reno Zulkarnaen mengatakan, tantangan ke depan untuk Jawa Timur salah satunya adalah mengakselerasi investasi dan perbaikan daya saing agar dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi untuk menghindari middle income trap. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi yang dicapai dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan perbaikan meskipun relatif terbatas, dari 5,07 persen di tahun 2017 menjadi 5,27 persen di semester pertama tahun 2018. Peningkatan kapasitas produksi nasional di sisi lain, membutuhkan dukungan sumber dana untuk kegiatan investasi. Nah, cara menggaet investasi baik dalam negeri maupun luar negeri inilah yang perlu ada terobosan baru, cetus Reno, Sabtu (8/12/2018). Oleh karenanya, kata Reno, kebijakan terobosan baru itu diperlukan dalam rangka mendorong keterlibatan sektor swasta khususnya dalam penyediaan infrastruktur publik. Seperti apa terobosan itu, mari kita godok bareng bila perlu melibatkan anak-anak muda yang kaya dengan ide-ide kreatifnya, terang Reno. Nantinya, terobosan di bidang investasi ini juga akan berseiring dengan tema APBD 2019, yaitu Pembangunan Sumber Daya Manusia Jawa Timur Sebagai Pengungkit Pertumbuhan Inklusi. Sehingga bisa diarahkan pada Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia melalui peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan dan penanggulangan kemiskinan. Kemudian pemerataan pembangunan antar wilayah melalui pengembangan infrastruktur ekonomi dan teknologi informasi untuk menciptakan pusat-pusat pertumbuhan baru, pungkas anggota DPRD dari dapil Jember Lumajang ini. (abd/abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.
URL : https://portaltiga.com/baca-7358-investasi-di-jatim-perlu-terobosan-baru