Baca Juga : Khofifah-Emil Dinobatkan jadi Ibu-Bapake Perangkat Desa Jatim karena Alasan Ini
Portaltiga.com - Calon wakil gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak didapuk menjadi salah satu pembicara utama dalam seminar nasional dan temu ilmiah UKM penalaran dan penelitian se-Jatim XIII di Universitas Merdeka (Unmer) Malang, Senin (23/4/2018). Orang nomor satu di Gerbang Pesisir Selatan ini dinilai berhasil dalam pengembangan desa dan diminta berbagi pengalaman sebagai kepala daerah dalam hal pembangunan dan pemberdayaan masyatakat desa. Dalam temu ilmiah UKM penalaran dan penelitian se-Jatim tahun 2018 yang mengambil tema "Meningkatkan Peran Pemuda dalam Membangun Desa Berkelanjutan untuk Indonesia Baru", civitas akademika dari berbagai Universitas terlihat sangat antusias mendengarkan paparan Waketum APKASI ini. Dalam paparannya doktor spesialis pembangunan kawasan berbagi konsep Desa Membangun. "Perbedaan antara desa dengan kota sangatlah besar, mayoritas kehidupan masyarakat pedesaan cenderung mereka tinggal dan bekerja didesa itu sendiri, hal inilah justru menjadi aset yang luar biasa bagi desa untuk bisa menjawab tantangan pembangunan desa mendatang," papar suami artis Arumi Bachsin ini. Jika para pemuda bisa kembali ke Desa dan mau membangun desanya dia meyakini akan ada pergerakan cepat mengatasi permasalahan kemiskinan yang ada di Desa tersebut. Peran pemuda dalam pembangunan desa, menurut Emil perlu adanya etos kerja, rajin, kegigihan pemuda yang dibarengi dengan budi pekerti yang baik. Di sisi lain peraih penghargaan Best in Unlocking Local Potentiality ini menuturkan keberadaan pemerintah daerah harus bisa mendorong peran pemuda untuk bisa membangun daerahnya. Dia lalu mencontohkan sekelompok pemuda pengerajin barongan di salah satu Desa di daerah yang dipimpinnya bisa menghasilkan vas bunga barong yang menjadi salah satu 20 produk inovatif terbaik nasional. Ini setelah mendapatkan pendampingan dari desainer-desainer handal ITB. Bahkan produk ini berhasil mendapatkan apresiasi dari Presiden Jokowi dalam pameran di Trade Exspo di Jakarta. Emil juga bercerita mengenai dirinya mendorong program desa adopsi. Pemerintah daerah mengajak diaspora Trenggalek untuk bisa ikut memberikan sumbangsih pemikiran maupun gagasan untuk untuk membangun kampung halamannya. Dalam desa adopsi ini pemerintahannya mengajak para akademisi asal Trenggalek untuk bisa mengadopsi desa-desa di Trenggalek, yang nantinya gagasan ini diharapkan dapat menjawab tantangan pembangunan desa itu sendiri. "Kita tidak hanya berbicara mengenai memberikan workshop namun lebih kepada memberikan mentoring aktif kepada 100 wirausahawan muda yang kurang mampu bekerjasama dengan USAID. Kita juga tadi berbicara mengenai konsep pembangunan desa yang menitik beratkan sinergis antara desa dengan putra-putra daerah yang merantau untuk bisa memberikan bantuan konkrit tidak berupa uang, melainkan gagasan yang bisa mengembangkan perekonomian desa,' papar Emil Fairus salah satu peserta dalam seminar ini menyatakan paparan dan gagasan nyata Emil Dardak dalam seminar tersebut sangat luar biasa. "Paparan tadi sungguh luar biasa, beliau tadi menyampaikan konsep yang bagus sesuai tema. Emil sendiri tidak hanya mengatakan teori melainkan juga sudah melakukan langkah yang aplikatif yang saya pikir itu bukan menjadi ide yang ekstrem, melainkan malah menjadi ide yang baru, harapan baru yang saya pikir bisa menjadi solusi menjawab tantangan oembangunan desa dimasa mendatang," tuturnya. Selain Emil Dardak pembicara utama lainnya dalam seminar ini ada Prof. A. Erani Yustika Dirjen Pembangunan Kawasan Pedesaan dan Arief Hidayat salah satu redaktur sebuah perusahaan media. (abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.