Baca Juga : Universitas Ciputra Surabaya Kembali Dipercaya Tangani Program Wirausaha Merdeka 2024
Portaltiga.com - Membela serta memproteksi pedagang kecil atau UMKM tidak perlu dengan semboyan berapi-api atau sebatas bilang pro 'wong cilik'. Tapi perlu dengan inovasi bersama, kemudian diwujudkan ke dalam wadah keratif yang berpihak pada masyarakat. Pemikiran berkemajuan tersebut disampaikan Cawagub Jatim, Emil Elestianto Dardak saat menerima elemen masyarakat yang terdiri dari Pedagang Kaki Lima (PKL), pedagang tradisional, grosir serta UKM se-Jawa Timur di Rumah Aspirasi, Jalan Diponegoro, Surabaya, Senin (26/3/2018). Komunitas pedagang yang menamakan diri Relawan Perjuangan Anak Bangsa (PAB) itu hadir di Rumah Aspirasi, selain menggelar deklarasi dukungan untuk Khofifah-Emil Dardak juga menyampaikan terkait berbagai persoalan ekonomi kerakyatan. Emil menambahkan, salah satu inovasi yang telah dikembangkan di Trenggalek yakni communal branding alias menciptakan merek milik bersama, karena pelaku UMKM tidak akan mampu membuat citra brand sendiri karena terlalu mahal. Di Trenggalek, di antaranya diterapkan di perajin batik desa. Sehingga, satu merek yang sudah diakui di satu mal ternama di Jakarta, bisa menyerap hasil perajin batik di Trenggalek dengan satu merek. "Ada namanya batik Terang Ing Galih yang menjadi brand batik Trenggalek, kalau UMKM suruh menanggung risiko bisnis sendirian, kan susah," jelasnya . Sebaliknya, UMKM harus memainkan peran standing on the shoulder of giants (berdiri di atas pundak raksasa). Bersinergi dengan BUMN dan perusahaan besar lainnya jika produk yang dikembangkan ingin besar dan manfaatnya bisa dirasakan bersama-sama. "Nah, ini bisa dicapai karena tadi communal branding. Makanya ada namanya batik Terang Ing Galih yang menjadi brand batik Trenggalek. Kalau UMKM disuruh menanggung resiko bisnis sendirian, ya susah, berat," jelasnya. (tim/abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.
URL : https://portaltiga.com/baca-4500-emil-kembangkan-inovasi-communal-branding-untuk-proteksi-umkm