Umum

Debit Air Bengawan Solo Meningkat, Warga Bojonegoro Dihimbau Waspada

Baca Juga : Waduk Pacal Meluap Lumpuhkan Jalur Bojonegoro - Nganjuk, Ini Respons Nur Azis

Portaltiga.com - Warga di sekitar aliran sungai Bengawan Solo, Kabupaten Bojonegoro harus ekstra waspada. pasalnya debit air Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, terus mengalami kenaikan. Status ketinggian air tepatnya di papan duga Taman Bengawan Solo (TBS) Bojonegoro pada posisi siaga II (kuning) banjir, Jumat (23/2/2018). Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Andik Sudjarwo mengatakan, banjir luapan ini diperkirakan akan mengalami puncaknya nanti malam. Tren air mengalami kenaikan seiring adanya kiriman air dari wilayah hulu, Madiun, Ngawi, Ponorogo, dan beberapa daerah di Jawa Tengah. Puluhan desa di beberapa kecamatan di wilayah bantaran sungai terpanjang di pulau jawa itu saat ini sedang tergenang air. Ratusan rumah, ratusan hektar lahan pertanian, jalan desa serta puluhan fasilitas umum tergenang air. "Air di wilayah hulu juga cukup tinggi hingga mencapai siaga merah, tepatnya di papan duga Dungus, Ngawi," jelasnya. Andik Sudjarwo mengimbau masyarakat yang tersebar di belasan kecamatan di bantaran Sungai Bengawan Solo terus waspada, dan mengikuti update perkembangan ketinggian air setiap jamnya. Andik berpesan apabila ada desa yang baru terdampak banjir agar segera melapor ke Camat agar segera ditindaklanjuti. "Beberapa desa di Kota Bojonegoro, Kalitidu, Balen, Trucuk dan Padangan sudah tergenang air. Banjir kita pastikan terus meluas ke beberapa kecamatan lainnya," ungkapnya. Dia menjelaskan, ada sebanyak 11 kecamatan yang masuk daerah rawan banjir luapan Sungai Bengawan Solo saat kondisi Bengawan Solo memasuki siaga merah. Agus (67) seorang petani di Kecamatan Kanor menambahkan, kondisi air Sungai Bengawan Solo cukup mengkhawatirkan. Sebab, wilayah Kanor dan Baureno merupakan daerah hilir sungai di Bojonegoro yang letak geografisnya rendah. "Bisa-bisa seperti banjir pada tahun 2007 lalu, yang merusak sejumlah jalan, fasilitas dan rumah warga Kanor," ucapnya. Sementara itu, dua kecamatan yakni Kanor dan Baureno belum ada rumah yang tergenang air. Luberan air Sungai masih di persawahan dan ladang. Namun kemungkinan nanti malam pemukiman dan rumah warga akan tergenang. (bjc/tea)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait