Olahraga

Sinergitas RPJMN Dan RPJMD Jatim Disebut DPR RI Layak Jadi Pilot Project Nasional

Portaltiga.com: Ketua DPR RI SetyaNovanto menilai sinergitas pembahasan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) dengan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) layak di contoh oleh Propinsi lainnya. Bahkan ini bisa menjadi pilot Project nacional untuk pembahasan RPJMD. Kami menyambut baik prakarsa dari DPRD Jatim. Ini tradisi baru dalam menyusun RPJMD dengan melibatkan seluruh stakeholder di Jatim. Gubernur, bupati walikota, bersama DPRD dan DPR RI dan Bappenas ikut membahas sinergitas RPJMD dan RPJMN, jelasnya, Minggu (5/3) Pria yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan dengan sinkronisasi tersebut diharapkan bisa menselaraskan program-program yang dimiliki pusat dengan daerah agar tidak terjadi ketimpangan dalam menjalan program pembangunan di Jatim khususnya masalah infrastruktur di Jatim. Sedangkan, Ketua Pansus RPJMD Jatim,  Sahat Tua Simanjuntak mengatakan pihaknya merasa senang pembahasan RPJMD Jatim dengan sinkronisasi RPJMN menjadi pilot Project nasionalKami senang sekali akan menjadi pilot projeck nasional dalam pembahasan RPJMD di Indonesia,ungkap Ketua Pansus RPJMD DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak saat ditemui di Jakarta,Minggu (4/3). Pria asal Medan ini berharap tentunya bisa ada yang selaras antara RPJMD Jatim dan RPJMN untuk merealisasikan program nawacita yang sudah digiatkan oleh pemerintah,ungkap pria yang juga ketua FPG DPRD Jatim ini.politisi asal partai Golkar ini saat ditemui di Jakarta. Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan pentingnya peningkatan daya saing Jatim dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Hal tersebut penting dilakukan karena melihat perkembangan di era global yang semakin kompleks. Jika daya saing bisa ditingkatkan, maka berbagai peluang di pasar global akan bisa dimanfaatkan secara optimal. Menurut mantan Sekdaprov Jatim ini, ada empat strategi untuk meningkatkan daya saing Jatim, yakni stabilitas makro ekonomi, pemerintahan dan tata letak kelembagaan, keuangan, bisnis dan kondisi tenaga kerja, serta kualitas hidup dan pengembangan infrastruktur. Tentang strategi makro ekonomi misalnya, ia menjelaskan peran penting Jatim terhadap perekomomian wilayah lain di Indonesia. Secara geografi  politik, dan geógrafi ekonomi, posisi Jatim sebagai center of gravity di Indonesia. Posisi inilah yang membuat Jatim bisa unggul dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,55 persen, di atas nasional yang hanya 5,02 persen. Dengan PDRB Jatim sebesar Rp. 1.855,04 triliun, Jatim memberi sumbangan sebesar 14,95 persen terhadap PDB Nasional yang mencapai Rp. 12.406,80 triliun. Dari total PDRB Jatim, sektor industri pengolahan merupakan penyumbang terbesar yakni sebanyak 28,92 persen, dilanjutkan dengan perdagangan mencapai 18 persen, dan pertanian sebanyak 13,31 persen. Itu menandakan bahwa industrialisasi saat ini sudah menjadi lokomotif pembangunan Jatim. (Yudhie)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait