Portaltiga.com - Guna menutup devisit ekspor impor yang selama ini masih terjadi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim akan terus meningkatkan konektifitas perdagangan antar pulau. Dari data yang ada, total nilai perdagangan antar pulau di Jatim pada 2016 lalu masih mencapai Rp 971 triliun.
"Rinciannya penjualan dari Jatim ke luar pulau mencapai Rp 535 triliun dan barang masuk ke Jatim sebesar Rp 435 triliun," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Pedagangan Jatim, Ardi Prasetyawan ketika ditemui di Gedung Negara Grahadi, Senin (20/2).
Dengan nilai ini, berarti perdagangan antar pulau di Jatim masih surplus atau untung sebesar Rp100 triliun. Nilai ini setidaknya bisa digunakan untuk menambal ekspor impor Jatim yang masih minus sekitar Rp 30 triliun.
"Untuk meningkatkan volume perdagangan antar pulau, saat ini pemerintah juga terus mendorong pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) agar selalu berorientasi ekspor. Pelaku IKM di Jatim saat ini mencapai 812 ribu usaha dengan tenaga kerja sebanyak 3,5 juta orang," jelasnya.
Sekarang ini, Pemerintah juga terus mendorong agar pelaku IKM memiliki legalitas produk serta memiliki daya saing yang kuta dengan berpatokan minimal pada SNI.
Gubernur Jatim Soekarwo menambahkan, untuk mendorong peningkatan perdagangan antar pulau, pemerintah akan memfungsikan perwakilan dagang yang ada saat ini tersebar di 26 provinsi bisa membantu mengumpulkan potensi dan kebutuhan barang yang akan dikirim ke Jatim.
"Selama ini problemnya satu kontainer barang dari Jatim yang dibawa ke makasar biaya Rp11 juta, padahal dikirim ke Singapura hanya Rp 2-3 juta. Ini problemnya kan kalau ke Makasar baliknya ke sini kapalnya tidak penuh," tuturnya. (Bmw)
Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di
Google News.
URL : https://portaltiga.com/baca-1865-pemprov-jatim-tingkatkan-konektifitas-perdagangan-antar-pulau