Umum

Reses di Jombang, Gus Athok Disambati Peredaran Rokok Ilegal

Portaltiga.com - Persoalan pertanian, perlindungan perempuam dan anak khususnya di Pesantren serta UMKM menjadi keluhan yang banyak disampaikan oleh masyarakat daerah Pemilihan (Dapil) Mojokerto-Jombang pada anggota DPRD Jatim Ahmad Athoillah saat menggelar reses menyapa masyarakat, Sabtu (28/6/2025).

Terkait persoalan pertanian, politisi muda PKB yang berangkat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Mojokerto - Jombang ini, khususnya petani tembakau, mendapatkan keluhan terkait proses tanam tahun ini yang sering mengalami kegagalan dikarenakan musim yg tidak bisa diprediksi. Seringnya hujan di musim yang masuk kemarau ini mengakibatkan banyak petani gagal tanam meskipun proses tanam diulang beberapa kali.

Selain itu petani tembakau juga mengeluhkan terkait kurang tegasnya pemerintah dalam menindak rokok ilegal yang marak di masyarakat yang ini juga berimbas pada petani tembakau.

Menurut Gus Athok sapaan akrabnya, persoalan alam yang menjadi penyebab kerugian petani tembakay harus segera diatasi dengan metode-metode khusus. Untuk itu pihaknya akan mengkomunikasikan hal ini dengan pihak terkait di Pemprov Jatim

"Ini menjadi persoalan yang harus diatasi dengan metode metode khusus agar petani tembakau tidak alami kerugian. Saya akan minta dinas terkait lakukan pendampingan ke mereka agar ada metode yang pas untuk atasi hal itu," ujarnya usai menggelar reses di Dusun Mlerek Desa Jatimlerek Kecamatan. Plandaan Kabupaten Jombang

"Sedangkan untuk rokok ilegal, memang harus terus digelorakan penindakan oleh pemerintah Provinsi serta Kota Kabupaten. Sebab ini juga membawa dampak bagi petani tembakau dengan maraknya rokok ilegal," lanjutnya.

Dalam kesempatan ini Gus Athok juga meminta pemerintah untuk tetap menjaga kelangsungan subsidi pupuk yang sudah menunjukkan perbaikan bila di bandingkan tahun tahun sebelumnya.

Kuota pupuk yang menjadi persoalan ditahun tahun sebelumnya juga sudah diperbaiki. Sehingga banyak petani yang sudah tidak lagi kesulitan mendapatkan pupuk.

"Dari reses masyarakat petani akui sudah mudah mendapatkan pupuk. Saya berharap ini tetap di jaga. Petani tidak kesulitan lagi mendapatkan pupuk. Kasus kekurangan pupuk yang mengakibatkan kurangnya produksi panen secara signifikan tidak terjadi lagi kedepan," jelasnya.

Baca Juga : Reses Aufa Zhafiri, Warga Malang Raya Sambat MBG hingga Kesulitan Bayar Pajak Kendaraan Bermotor

Sementara itu dari kalangan pesantren, pria yang juga keluarga pesantren ini berharap dari pemerintah tidak menganaktirikan lembaga pendidikan formal dan nonformal yg ada di Pesantren. Pasalnya lanjutnya banyak keluhan di lembaga pendidikan Pesantren yang masih belum mendapat sentuhan yang sama dari Pemerintah seperti sekolah-sekolah umum.

"Kita berharap juga ada sentuhan pemerintah kepada lembaga pendidikan di pesantren. Seperti beasiswa bagi kalangan santri di pesantren. Ingat Pesantren juga berkontribusi untuk mendidik generasi penerus bangsa," ucapnya.

Dirinya juga meminta pemerintah juga menyentuh pesantren guna terus mengkampanyekan perlindungan anak dan perempuan khususnya di pesantren.

Baca Juga : Cahyo Harjo Prakoso Reses di Surabaya, Warga Sambat PHK

"Banyak kasus bullying dan kekerasan seksual yang kerap terjadi di pesantren yang berimbas menurunkan kepercayaan orang tua terhadap pesantren. Kami khawatir semakin lama akan semakin habis orang tua yang memasukkan anaknya di Pesantren yang berakibat menurunnya nilai-nilai agama di lingkungan masyarakat," jelasnya.

"Pihak pesantren banyak yang menyampaikan pula agar pemerintah memberikan semacam peraturan atau himbauan untuk Pesantren agar juga menerapkan Pesantren Ramah Anak," lanjutnya.

Sedangkan terkait UMKM pihaknya kata anggota Komisi C DPRD Jatim ini, masih banyak mendapatkan keluhan terkait kredit bagi UMKM khususnya dari Bank Jatim maupun Bank BPR UMKM Jatim.

Beberepa pelaku UMKM yang juga hadir dalam reses lanjutnya, juga mengeluhkan sukitnya mendapatkan pinjaman modal padahal ini sangat di nantikan untuk pengembangan usahanya.

"Untuk itu saya sebagai wakil mereka akan meminta Bank Jatim dan Bank UMKM lebih memudahkan dalam memberikan pinjaman KUR pada lelaku UMKM khususnya yang ada di Daerah Mojokerto - Jombang," pungkasnya.

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait