Umum

Pesan Ketua DPR RI untuk Polri di HUT Bhayangkara 78

Portaltiga.com - Ketua DPR RI Puan Maharani berharap Polri semakin siap mengatasi kejahatan-kejahatan baru yang muncul di tengah perkembangan era digital.

Penegasan ini disampaikan Puan usia mengikuti upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Polri yang digelar di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai inspektur upacara, Senin (1/7/24) sore.

Di moment ini, Puan berharap Polri meningkatkan integritas dan lebih adil dalam menjalankan tugas-tugasnya. Puan menyebut masyarakat banyak berharap adanya perbaikan dari kinerja Polri, terutama setelah adanya beberapa kasus yang menjadi catatan publik terhadap Korps Bhayangkara itu.

“Tak hanya mumpuni dalam menjaga ketertiban dan keamanan, Polri juga harus semakin bisa melindungi dan mengayomi masyarakat,” ucapnya.

Dalam Peringatan HUT Bhayangkara 2024 mengambil tema "Polri Presisi Mendukung Percepatan Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas" perempuan pertama yang menjadi ketua DPRRI ini, juga mengajak Polri untuk dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan zaman digital, sehingga dapat mengantisipasi kejahatan siber.

Salah satunya, lanjut Puan, maraknya kasus judi online yang semakin menjamur dan meresahkan di Indonesia. Dari data yang ada kata Puan, setidaknya saat ini ada 3,2 juta orang di Indonesia yang tercatat kecanduan judi online. Angka ini cukup fantastis bahkan menjadikan Indonesia nomor 1 se-Asia Tenggara sebagai negara dengan penjudi online terbanyak.

“Judi online banyak melahirkan permasalahan sosial baik yang bersifat personal maupun komunitas,” ujarnya.

Tidak sedikit masyarakat kata Puan yang gali lobang tutup lobang saat kecanduan judi online sehingga menyebabkan menimbun utang, termasuk di pinjaman online (pinjol).

Tentunya hal tersebut mempengaruhi kualitas hidup masyarakat yang kecanduan judi online hingga berpengaruh juga ke keluarganya. Ada juga yang kemudian menjadi kasus kriminal.

Baca Juga : Terima Kartini Award, Puan: Jadi Perempuan Itu Tidak Mudah

“Saya juga banyak mendengar orang tua yang harus menanggung atau membayar utang anaknya karena kecanduan judi online. Masalah-masalah sosial akibat judi online seperti ini harus menjadi perhatian kita bersama, apalagi judi online sudah menyusup masuk di semua kalangan,” terang Puan.

Apalagi hasil pemetaan PPATK, judi online memang sudah merambah berbagai lini maupun profesi. Ironisnya pemain judi online usia di bawah 10 tahun mencapai 2 persen dari jumlah pemain secara keseluruhan, dengan total 80.000 yang terdeteksi.

Sementara sebaran pemain antara usia antara 10-20 tahun tercatat berjumlah 11 persen atau kurang lebih 440.000 orang. Artinya, 520 ribu kelompok usia anak-anak hingga usia remaja Indonesia yang terjerat perjudian online ilegal di Indonesia atau menyumbang kurang lebih 13 persen dari populasi penjudi online tanah air.

“Ini sangat serius karena menyangkut masa depan generasi bangsa kita. Untuk menuju Indonesia Emas, nasib generasi muda kita harus bisa terjamin. Maka sudah menjadi tugas Polri dengan tegas melakukan penegakan hukum terhadap permasalahan ini. Berantas segera bandar-bandar judi online,” jelasnya.

Baca Juga : Ketua Banggar DPR RI: Waspadai Tren Keuangan Kurang Baik

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) ini, mendukung rencana Polri yang hendak membentuk direktorat khusus untuk penanganan kejahatan siber di sembilan wilayah, seiring dengan pesatnya perkembangan kejahatan keuangan berbasis digital yang sangat merugikan masyarakat Indonesia salah satunya judi online.

“Kami di DPR akan terus memberikan dukungan terhadap upaya-upaya pemberantasan kejahatan siber, termasuk judi online. Saya yakin dengan komitmen dan gotong royong Polri bersama Kemenkominfo, PPATK, OJK maupun kementerian/lembaga lainnya dapat memberantas judi online di Indonesia,” sebutnya.

Di sisi lain, cucu Bung Karno itu juga berharap Polri terus mengoptimalkan pengawasan internal untuk mengurangi kasus-kasus penyalahgunaan wewenang. Puan juga kembali mengingatkan agar Polri tidak tebang pilih saat menangani kasus hukum.

“Buktikan kepada masyarakat bahwa Polri siap dan siaga memberi keadilan untuk seluruh rakyat Indonesia, tanpa memandang status maupun privilege lainnya. Keadilan harus tercipta tanpa kasus harus viral terlebih dulu,” tukasnya.

“Tantangan ke depan untuk Polri tentu tidak mudah, semoga Polri selalu bisa menjaga marwah sebagai pelindung, pengayom dan penengah. Sama seperti perayaan hari ini, saya berharap Polri dapat menghadirkan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Selamat Hari Bhayangkara tahun 2024,” pungkasnya.

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait