Portaltiga.com - Ketua Badan Anggaran DPRRI M.H Said Abdullah, meminta Pemerintah segera mengambil langkah - langkah, baik secara diplomatik maupun secara internal guna menyelamatkan kondisi bangsa imbas kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Seperti diketahui Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeluarkan kebijakan mengumumkan bahwa tarif baru impor ke AS dikenakan kepada semua negara. Dengan besaran 32 persen.
Dan Indonesia berada di urutan ke delapan di daftar negara-negara yang terkena imbas kenaikan tarif AS tersebut.
Menurut Said, kebijakan Amerika Serikat yang dulunya penganjur perdagangan bebas kini berbalik arah, menuju proteksionis. Padahal mereka harusnya bisa belajar atas McKinley Tariff di era Presiden William Mc Kinley pada tahun 1843. Dan kebijakan McKinley tariff tersebut ikut memberi kontribusi long depression global di 1873 hingga 1896
"Langkah sepihak Amerika Serikat ini kita khawatirkan membawa petaka global seperti era Mckinley. Apalagi negara negara dengan kekuatan ekonomi besar seperti Uni Eropa, Tiongkok, Kanada, dan Meksiko memberikan balasan serupa," ujarnya dalam rilis, Jumat (4/4/2025) malam.
Lepas dari itu, kata Said dengan kondisi dalam negeri, yang juga mengadapi situasi ekonomi yang tidak mudah, seperti penurunan daya beli, serta kondisi pasar saham dan keuangan yang sangat volatile, maka penyelamatan ekonomi harus dilakukan oleh pemerintah imbas kebijakan tersebut.
"Saatnya langkah langkah strategis dilakukan oleh pemerintah dalam merespon kebijakan yang akan mengancam perekonomian global yang imbasnya akan berpengaruh pada perekonomian negara kita," tegasnya.
Said menyarankan beberapa langkah. Yakni mengambil inisiatif melalui forum World Trade Organization (WTO) untuk mengambil kebijakan penyehatan perdagangan global agar lebih adil, dan menopang pertumbuhan ekonomi global secara berkelanjutan.
Kita, lanjutnya, tidak menginginkan hanya untuk kepentingan adidaya, lalu kepentingan masyarakat global untuk mendapatkan kesejahteraan diabaikan.
Baca Juga : Dampak Kebijakan Tarif Donald Trump, Berapa Harga IPhone?
"Indonesia perlu mengajak dunia pada tujuan dibentuknya WTO untuk prinsip perdagangan non diskriminasi, membangun kapasitas perdagangan internasional, transparan, dan perdagangan bebas, serta sebagai forum penyelesain sengketa perdagangan internasional," ucap Said Abdullah.
Untuk di dalam negeri, pria yang juga Ketua DPD PDIP Jatim ini meminta pemerintah bisa mengambil langkah langkah untuk menghadapi ketidakpastian tanpa batas waktu. Diantaranya menjaga produk produk ekspor Indonesia dalam pasar internasional.
"Mencari pasar pengganti, jika produk produk ekspor Indonesia terhambat akibat kebijakan tarif yang membuat tingkat harga tidak kompetitif. Langkah ini untuk mempertahankan surplus neraca perdagangan," ungkapnya.
Baca Juga : IHSG Trading Suspend, Ketua Banggar DPR RI Sentil Pemerintah Benahi Komunikasi
Selanjutnya pemerintah memastikan kebijakan penempatan 100 persen devisa hasil ekspor di dalam negeri berjalan dan dipatuhi oleh pelaku ekspor, hal ini sebagai jalan memperkuat kebutuhan devisa.
"Disusul memperkuat kebijakan hedging fund untuk pembayaran impor oleh para importir. Memperluas dan memperadalam skema billatral currency swap oleh para mitra dagang strategis Indonesia untuk mengurangi kebutuhan pembayaran valas yang bertumpu pada dolar Amerika Serikat," jelasnya.
Selain itu, kata pria asal Sumenep Madura ini, pemerintah juga harus menyiapkan seperangkat kebijakan kontra cyclical pada sisi fiskal untuk membantu dunia usaha menghadapi ketidakpastian global, dan kondisi perekonomian domestik cenderung menurun, namun tetap memastikan fiskal pemerintah sehat.
"Juga memperbaiki infrastruktur dan kebijakan di pasar saham dan pasar keuangan untuk mendorong pasar saham dan keuangan lebih inklusif, serta tetap menjanjikan bagi investor internasional," ulas Said.
"Yang tidak kalah penting juga membangun komunikasi publik yang terpercaya, dialogis dan komunikatif sebagai sumber informasi yang akurat yang dapat di rujuk oleh para pelaku usaha," jelas dia.
Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.