Portaltiga.com - Revitalisasi Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS) bakal dilakukan Pemkot Surabaya. Nantinya THR-TRS bakal dijadikan tempat konser yang berstandar internasional.
Komisi C DPRD Surabaya memberikan dukungan rencana revitalisasi itu. Komisi bidang pembangunan ini menilai upaya pemkot merevitalisasi THR-TRS dengan menggandeng investor bisa membangkitkan ekonomi.
“Tugas kita mendorong bagaimana Surabaya ini semakin hari semakin baik. Ekonominya hidup, industrinya meningkat, lingkungan hidupnya baik, dan SDM-nya juga meningkat,” ujar anggota Komisi C DPRD Surabaya, Buchori Imron.
Menurutnya, konsep revitalisasi THR-TRS dengan menggandeng investor sudah bagus. Namun ia memberikan catatan bahwa revitalisasi itu bakal membuat THR-TRS yang dahulu menjadi ikon wisata warga Surabaya itu kembali hidup, dan menjadi daya tarik.
Ia justru mengatakan setuju dengan rencana tersebut agar dua lahan itu tidak terbengkalai. Artinya, lahan bisa lebih bermanfaat. “Asal tidak membahayakan masyarakat,” kata Buchori.
Untuk itu, Buchori berharap pemkot dapat mendatangkan investor untuk membangun lahan-lahan kosong di Surabaya menjadi tempat hiburan. Hal ini mengingat banyak lahan kosong di Surabaya yang belum dimanfaatkan dengan baik.
“Yang kami harapkan bagaimana teman-teman pemkot ini bisa mengajak investor untuk membangun lahan-lahan kosong. Surabaya ini kota metropolitan yang sudah dikenal dunia, jadi harus dimaksimalkan itu,” tambahnya.
Baca Juga : Pemkot Surabaya dan UPN Veteran Sinergi Bantu Sertifikat Halal
Tentang harga tiket masuk THR-TRS, Buchori meminta Pemkot Surabaya melakukan pengelolaan. Ia ingin tarif yang ditentukan investor tidak membebani pengunjung.
Dalam pernyataan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan bahwa ia telah meminta kepada pihak pengelola, agar nantinya menentukan Harga Tiket Masuk (HTM) maksimal Rp 25 ribu.
Baca Juga : DPRD Sahkan APBD Surabaya Tahun 2025 Rp.12,3 Triliun
“Pemkot pasti sudah punya planning dan skema untuk ditawarkan ke investor, dan investor juga sudah memikirkan harapan profit,” terang Buchori Imron.
Sementara itu, sebelumnya Ketua Komisi C Baktiono mengatakan pihaknya meminta revitalisasi itu tidak berdampak pada perubahan nama TRS. Menurutnya, nama harus dipertahankan.
“Jangan sampai menghilangkan nama TRS. Nama ini sudah melegenda sebagai wisata keluarga di Surabaya, dan TRS terkenal di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Seperti diketahui, Pemkot Surabaya berencana menghidupkan kembali dua tempat wisata di Kota Pahlawan ini. Revitalisasi itu digagas dengan menggandeng investor.
Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.