Intermezzo

Menanti Upaya Pemkot Kembalikan Surabaya Jadi Barometer Musik Rock Indonesia

Baca Juga : DPRD Sahkan APBD Surabaya Tahun 2025 Rp.12,3 Triliun

Portaltiga.com - Raperda Pemajuan Kebudayaan, Kejuangan & Kepahlawanan Surabaya yang saat ini menjadi kajian di DPRD Surabaya, diharapkan benar-benar bisa mengakomodir apresiasi seni yang muncul di Kota Surabaya. Termasuk salah satunya komunitas musik rock yang ada di Surabaya. Surabaya yang dulu dikenal sebagai gudangnya musik rock Indonesia harus benar-benar bisa dihidupkan lagi. Banyak musisi rock di Surabaya yang saat ini belum diperhatikan keberadaaannya oleh Pemerintah Kota Surabaya. "Di Surabaya banyak musisi rock yang terus berkarya. Namun karena keterbatasan tempat untuk mengapresiasi membuat mereka alhirnya kurang bisa mengembangkan diri," ujar Darwin Narto salah satu pemerhati musik rock surabaya. Menurut Darwin sudah saatnya Surabaya memiliki tempat yang bisa digunakan untuk mengekspresikan musik rock yang ada. Dengan adanya tempat tersebut maka diyakini akan banyak muncul potensi potensi musisi rock yang dimiliki oleh Surabaya. "Ingat Surabaya adalah gudang musisi rock di Indonesia. Saya yakin dengan kepedulian Pemerintah Kota Surabaya dengan menyediakan arena tempat untuk mengaktualisasi musisi rock di Surabaya khususnya. Akan lahir musik musisi musisi rock yang bisa mengetarkan Indonesia dengan karya karyanya yang enak dan bisa diterima masyarakat," tegas pria yang selalu berpenampilan roker. Hal senada juga dikatakan vokalis group rock Cacak band, Akhmad yang mendukung perlunya Pemerintah Kota Surabaya menyediakan wadah untuk para musisi rock Surabaya untuk mengaktualisasikan karya karyanya. "Tempat itu tidak hanya untuk menunjukkan karya-karya musisi rock. Tempat itu nanti bisa digunakan pula untuk saling diskusi saling koreksi antar musisi rock yang ada terkait karya karyanya. Dengan begitu maka akan muncul karya dan grup musik rock yang akan membanggakan kota Surabaya," ujarnya. Menurut Akhmad kondisi saat ini musisi rock di Surabaya stagnan. Minimnya perhatian pemerintah membuat banyak musisi rock banyak yang belum bisa menunjukkan kreasi kreasi fenomenalnya. Padahal lanjutnya bila dilihat musis rock di Surabaya banyak yang memiliki kemampuan lebih untuk dikembangkan. Yang tampak, rock hanya dinikmati kalangan tertentu. Padahal banyak generasi muda yang juga tertarik dan memiliki kemampuan dalam bermusisi rock. "Ya bisa dikatakan kasarannya musik rock di Surabaya hidup segan mati tak mau. Saya yakin dengan adanya perhatian Pemerintah Kota Surabaya. Musik rock akan kembali jaya di Surabaya seperti tahun 80-90 an," pungkas pria berambut godrong ini. Seperti diketahui Kota Surabaya merupakan gudangnya musisi rock tanah air. Tahun 80 dan 90-an banyak sekali muncul talenta grup musik rock dari Surabaya. Dirangkum dari beberapa sumber, Surabaya pernah memiliki grup musik rock seperti Power Metal. Bahkan grup ini sempat mendampingi Spultura di tahun 1992 di Tambaksari serta Helloween di tahun 2004 saat manggung di Surabaya. Group musik rock Boomerang. Band ini sempat menjadi ikon band rock tanah air. Lewat lagu-lagu hitsnya seperti Pelangi, Neraka Jahanam, Kisah Seorang Pramuria dan lain sebagainya, Lalu ada SAS yang awalnya bernama band AKA (Apotik Kali Asin), yang menghasilkan 14 album rekaman sebelum bubar tahun 1992. Juga ada Andromeda Band yang terkenal berkat lagu berjudul Lamunan dan Prestasi. Band ini pulalah yang kemudian melambungkan nama Yoyok (drum) yang sekarang menjadi drummer band Padi. Serta ada Grass Rock yang berhasil memunculkan album hitnya seperti Bulan Sabit (1992), Grass Rock (1994), Menembus Zaman (1999). Selain itu, mereka juga membuat satu single Rock Kemanusiaan bertajuk Prasangka. (ars/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait