Umum

Fraksi Demokrat DPRD Jatim Belum Setuju Sekolah Tatap Muka

Baca Juga : Kasus DBD di Sampang Meningkat, Ini Imbauan DPRD Jatim

Portaltiga.com - Fraksi Demokrat DPRD Jatim belum menyetujui rencana sekolah tatap muka. Pemprov Jatim diminta melakukan pemetaan zona sesuai status Covid-19 sebelum memberlakukannya. Hal ini disampaikan Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jatim Sri Subiati menanggapi keputusan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim yang membolehkan sekolah kembali melakukan pembelajaran secara tatap muka mulai awal 2021. Menurut Bu Anti, panggilan akrabnya, informasi dari Dinas Kesehatan Jatim menyebutkan kondisi Corona Jatim yang mengalami kenaikan dari zona kuning dan oranye yang beberapa diantaranya jadi zona merah, perlu menjadi pertimbangan sebelum memutuskan mengijinkan kegiatan belajar tatap muka. "Tadi hearing dengan Dinas Kesehatan menyebutkan jumlah positif di Jatim naik lagi. Kemarin memang sempat melandai, sekarang naik lagi. Saya selaku ketua fraksi belum setuju. Potensinya masih tinggi apalagi vaksin yang selama ini dikabarkan masih belum ada kepastian," ungkap poltisi asal Pacitan ini, usai hearing dengan Dinas Kesehatan Jatim, Senin (23/11/2020). Anggota Komisi E DPRD Jatim ini juga mengingatkan, kalau pun sudah ada vaksin yang dikabarkan di bulan Desember 2020, tidak langsung diberikan untuk semua orang, namun mendahulukan para pekerja dengan risiko tinggi Covid-19. "Kalau pun sudah ada (vaksin) tapi pemberian nya kan belum bisa langsung ke seluruh masyarakat. Tapi yang didahulukan adalah mereka yang beresiko tinggi seperti tenaga kesehatan, TNI, Polri, Satgas Covid dan yang lainnya yang memang diprioritaskan," kata Bu Anti. Karena itu politisi berparas cantik ini, meminta baik Pemprov maupun Pemkab atau Pemkot melakukan sinergi antara Dinas Pendidikan dengan Dinas Kesehatan untuk memetakan status wilayahnya. "Saya minta Pemda meminta rekomendasi dari dinas kesehatan setempat sebelum memutuskan melakukan pembelajaran tatap muka. Dnas pendidikan harus bersinergi dengan dinas kesehatan setempat," katanya. "Kalau memang Dinas Kesehatan setempat oke, ya monggo. Tapi kalau zonanya mnegkhawatirkan sebaiknya jangan dulu. Tapi untuk Jatim keseluruhan jangan di-gebyah uyah (sama rata) untuk pelaksanaan belajar tatap muka. Sebaiknya sesuai zona wilayah masing masing," pungkas Bu Anti. (wan/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait