Umum

UMKM Pinggir Pantai Tuban Sambat Dampak Corona

Baca Juga : Warga Surabaya Sambat Zonasi, Anggota DPRD Jatim Cahyo Harjo Sampaikan Ini

Portaltiga.com - Pandemi Covid- 19 yang memukul sektor Pawriwisata sangat dirasakan pada UMKM yang selama ini menggantungkan pendapatan ekonomi dari kunjungan Pawisata. Ini seperti pengakuan para pedagang UMKM yang ada di tempat wisata pantai yang ada disepanjang bibir pantai Kabupaten Tuban. Wawan salah satu pedagang sovenir dan makanan yang ada di pantai Cemara Tuban misalnya, didepan anggota DPRD Jatim Go Tjong Ping saat reses II rahun 2020 DPRD Jatim mengatakan, dirinya cukup terpukul dengan pandemi ini. Wisatawan yang tidak seramai dulu serta kebijakan pemerintah daerah yang membatasi beberapa hal ditempat wisata ini, membuat dirinya dan pedagang lainnya yang ada kehilangan pendapatan. "Pendapatan kita dari berdagang di sini turun draatis. Ini sudah berlangsung sekitar 6 bulanan. Kalau seperti ini terus ndak tau bagiaman perekonomian keluarga kita nantinya," ujar salah satu warga dalam kegiatan reses yang dihadiri 20 perwakilan pedagang UMKM di sepanjang tempat wisata pantai Tuban, Rabu (16/9/2020). Menanggapi hal ini Go Tjong Ping membenarkan sejak pandemi covid, tingkat kunjungan wisata di Kabupaten Tuban alami penurunan bahkan bisa dikatakan mati suri tempat tempat wisata yang ada. Jangankan tempat wisata pantai. Beberapa tempat wisata alam lainnya yang ada di Tubam serta wisata relegi seperti makam sunan Bonoang dan makam Syeh Maulana Ibrahim Asmaraqandi juga alami penurunan jumlah wisatawannya. Apalagi adanya kebijakan pemkab Tuban yang menutup sementara tempat wisata awal pandemi kemarin. "Mereka jelas terpuruk sisi perekonomiannya. Saya bisa merasakan keterpurukan yang dialami pedagang UMKM ini. Ini harus ada solusi untuk kelangsungan perekonomian mereka," ujarnya. Tjong Ping juga mengatakan tidak hanya sektor wisata yang terpukul, para nelayan juga banyak yang berkeluh kesah penapatan mereka juga menurun. Banyak hasil tangkapan yang tidak terjual karena sepinya pembeli sehingga penghasilan menurun tajam. Padahal panjang garis pantai di Tuban mencapai 65 kilometer. Artinya ada banyak nelayan yang butuh uluran tangan. Tjong Ping menyebut harus ada andil pemerintah membantu masyarakat pesisir Tuban. Untuk mereka bisa menciptakan usha usaha baru yang bisa menopang perekonomiam keluarganya di masa pandemi ini. "Mereka ini butuh bantuan permodalan. Paling tidak mereka bisa membuat semacam home industri yabg mereka ciotakan yang bisa mengjasilkan uang untuk menutupi kebutuhan mereka saat ini," tegasnya. Politisi PDI Peejuangan asli Tuban ini mengaku telah berkomunikasi dengan dinas perdagangan dan perindustrian Jatim terkait pemberdayaan masyarakat tersebut. "Saya sudah komunikasi dengan Pemprov Jatim. Mudah mudahan dalam waktu dekat ada action dari instansi terkait di pemprov agar mereka biisa tertangani," tegasnyam Dalam kegiatan reses yang dihadiri paea pelaku UMKM yang ada di tempat wisata pantai di Tuban tersebut, Tjong Ping juga memberikan bantuan sembako kepada pada pelaku UMKM yang hadir. "Memang ini tidak seberapa harganya. Ini wukud kepedukian saya terhadap merwka yang terdampak. Semoga masa ini segera berakhir dan kehidupan kembali nornal dengan memgedepankan protokol kesehatan. Kasihan masyarakat kalau terus terusan seperti ini," terangnya. (ars/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait