Portaltiga.com - Kemandirian ekonomi masyarakat desa yang saat ini kembali terjadi pascapandemi Covid 19, harus terus didorong oleh pemegang kebijakan yang ada, baik provinsi maupun kabupaten/kota. Termasuk yang terjadi di Kabupaten Jombang.
Hal ini ditegaskan oleh anggota DPRD Jatim daerah pemilihan Mojokerto-Jombang, Kuswanto setelah melaksanakan reses I DPRD Jatim tahun 2023 di beberapa kecamatan yang ada di Jombang dan Mojokerto diantaranya kecamatan Jombang, Perak, Kemlagi, Kutorejo dan Ploso selama seminggu ini.
"Kemandirian ekonomi masyarakat desa saat ini cukup luar biasa. Banyak masyarakat desa yang kembali bangkit, setelah pandemi kemarin. Ini harus terus didorong agar mereka bisa semakin maju," ujarnya ketika dikonfirmasi di sela reses terakhir di Jam Omah Sambong. Jl Laksda Adisucipto no 55 Jombang, Selasa (28/3/2023)
Menurut Kuswanto pandemi Covid 19 kemarin benar-benar dirasakan masyarakat khususnya masyarakat pedesaan. Mereka sangat merasakan kesulitan untuk bertahan hidup, mereka sangat terguncang.
Saat ada kebijakan work from home atau bekerja dari rumah dan pergerakan setiap orang dibatasi. Hampir dapat dikatakan semua kegiatan mandeg.
"Segala yang dipunya oleh masyarakat. Mulai tabungan sampai modal usaha habis untuk mempertahankan hidup setahun lebih tidak beraktifitas kerja. Buruh pabrik banyak yang pabriknya tutup dan berakibat PHK," ungkapnya mengenang era pandemi hampir dua tahun kemarin.
Tapi berangkat dari jiwa dan semangat juang yang tinggi dari masyarakat pedesaan di Indonesia, khususnya jawa timur, kata politisi senior Partai Demokrat, setelah pandemi berakhir, masyarakat pedesaan yang bekerja sebagai wira usaha atau usaha kecil, para pedagang tak putus asa.
"Alhamdulillah saat ini setelah beberapa bulan berlalu dari pandemi, masyarakat seakan sudah lupa atas mimpi buruk yg kita rasakan bersama. Termasuk mereka yang terdampak PHK. Cepat banting setir memulai usaha barunya," jelasnya.
Baca Juga : Kuswanto Beber Dampak Positif dan Negatif Medsos pada Warga Peterongan Jombang
Bahkan saat ini lanjutnya, bisa kita lihat banyak muncul usaha-usaha baru utamanya di sektor makanan. Masyarakat dengan kemandiriannya mencari kreatifitas untuk memulai mencari nafkah.
"Mereka seakan digerakkan untuk bangkit. Dan tanpa berharap banyak pada bantuan dan perhatian pemerintah daerah mereka setapak demi setapak bangkit kembali dari keterpurukannya," ungkapnya.
Ini kata politisi yang akrab dengan masyarakat pedesaan, sangat menarik untuk terus dijadikan semangat bahwa masyarajak khususnya masyarakat pedesaan bangkit untuk terus mandiri secara ekonomi.
Baca Juga : BUMDes Diharap Hadir Dukung UMKM di Mojokerto
"Dengan modal semangat. Daya juang yang tinggi dan kreatifitas. Maka akan tercapai masyarakat yg mandiri dan tangguh. Ini yang luar biasa dari masyarakat pedesaan kita," ungkapnya.
Untuk itu, kata anggota Komisi C DPRD Jatim, semangat bangkit mandiri yang luar biasa dari masyarakat pedesaan harus mendapat respon dari pemerintah Provinsi Jatim dan Pemkab Jombang.
Semangat yang muncul ini harus didukung dengan kebijakan untuk bisa membantu memasarkan prodak-prodak yang diciptakan oleh masyarakat pedesaan.
Permodalan salah satunya melalui perbankan yang ada termasuk Bank Jatim dan Bank UMKM milik Pemprop Jatim lanjut Kuswanto juga harus di permudah bagi pengembangan usaha mereka.
"Mereka bisa bangkit dari keterpurukan dengan kemandiriannya, harus diapresiasi. Kelanjutan dengan memberikan pendampingan guna pemasaran prodaknya dan permudah akses modal harus diberikan untuk menopang mereka. Ingat semangat mereka ini kalau di topang, bisa menjadi senjata penguatan ekonomi masyarakat di tengah ancaman resesi dunia yang mengancam saat ini," pungkasnya. (ars/abi)
Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.