Umum

Hasil Survei, Publik Anggap Pemprov Jatim Kurang Optimal Tangani Corona

Baca Juga : DPRD Surabaya Minta Pemkot Atasi Pengangguran Dengan Program Detil dan Konkret

Portaltiga.com - Masyarakat menilai Pemprov Jatim masih belum optimal menangani pandemi Corona (Covid-19). Ini berdasar hasil survei Akurat Research dan Consulting Indonesia (ARC Indonesia) tentang Perilaku dan Persepsi Publik Jawa Timur di Masa Pandemi Covid-19. Menurut Direktur Eksekutif ARC Indonesia Baihaki Siraj dalam mengukur persepsi publik, pihaknya menggunakan metode skala indeks. Ada empat skala variabel pertanyaan yang dilakukan indeks skoring. Pertama tentang respons dan tindakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pada pertanyaan ini 22,29 % responden mengatakan sangat baik, 22,93% baik, 34,39% cukup baik, 12,10 % tidak baik, 8,28% sangat tidak baik. Pertanyaan berikutnya terkait bantuan yang diberikan Pemprov Jatim. Sebanyak 15,29% responden mengatakan sangat baik, 18,47% baik, 33,12% cukup baik, 15,29% tidak baik, dan 17,83% sangat tidak baik. Kemudian pertanyaan berikutnya perihal edukasi yang dilakukan Pemprov Jatim, sebanyak 22,29 % responden menjawab sangat baik, 28,66% baik, 30,57% cukup baik, 9,55% tidak baik, dan 8,92% sangat tidak baik. BACA JUGA: Prediksi Akhir Corona Molor September Terakhir terkait informasi yang disampaikan Pemprov Jatim. Sebanyak 26,11% responden mengatakan sangat baik, 26,75% baik, 29,94% cukup baik, 10,83% tidak baik, dan 6,37% sangat tidak baik. Dari empat variabel pertanyaan tersebut, jelas Baihaki, menunjukkan bahwa indeks skoringnya tidak mencapai angka 60%. "Itu artinya publik masih mempersepsikan Pemprov Jatim masih belum optimal dalam menangani pandemi Covid-19," jelas Baihaki. Selain soal persepsi publik pada kinerja Pemprov Jatim, ada hasil yang juga sangat penting yaitu 36,94 % masyarakat menjadikan media sosial (medsos) sebagai sumber informasi soal virus Corona, kemudian 32,48% dari media online, 26,75% televisi, 1,92% teman, 0,64% orang lain,tetangga, 0,64% keluarga, 0,64% koran. Baihaki menambahkan, survei ini bisa menjadi referensi bagi pengambil kebijakan di Jatim untuk melakukan upaya penyempurnan-penyempurnaan dalam penanganan Covid-19. Apalagi, anggaran penangangan Corona di Jatim yang bersumber dari APBD Jatim juga cukup besar. Baihaki menjelaskan, pihaknya melakukan survei ini pada 28 April 2020-03 Mei 2020 dengan cara menyebar kuisioner melalui kanal jejaring media sosial dan saluran komunikasi daring lainnya. Responden yang terkumpul sebanyak 471 responden dari berbagai kabupaten/kota di wilayah Provinsi Jatim dari beragam usia, status, dan kelas sosial. "Karena ini survei daring, maka responden bukanlah sampel. Artinya responden tidak mewakili populasi," pungkas dia. (ars/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait