Umum

PAD Diprediksi Turun Rp 6 Triliun, DPRD Jatim Reschedule APBD Jatim 2020

Baca Juga : Fraksi Demokrat Doakan Khofifah-Emil Menang Pilgub, Kawal Program 5 Tahun Mendatang

Portaltiga.com - Pandemi virus corona (covid- 19) membawa dampak yang cukup signifikan bagi pendapatan Pemrov Jatim. Data yang berhasil dihimpun Komisi C DPRD Jatim, pendapatan Jatim tahun ini diprediksi akan turu mencapai kisaran Rp 6 trilun. "Ya memang dari hearing kita dengan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jatim. Imbas penyebaran covid- 19 ini. Jatim kemungkinan besar akan kehilangan pendapatam sekitar 6,044 triliun," ujar Wakil Ketua Komisi C DPRD Jatim, Ristu Nugroho, Selasa (22/4/2020). Menurut Ristu, turunnya pendapatan ini dikarenakan ada beberapa faktor. Diantaranya daya beli masyarakat khususnya akan kendaraan bermotor turun, penerimaan pajak melalui PKB maupun BBNKB yang menjadi andalan pemprop juga alami penurunan. "Termasuk penerimaan kita dari dana perimbanggan dari pajak daerah yang disetorkam ke pusat dan kembali ke pemrov juga akan alami penurunan," ungkapnya. Politisi PDI Perjuangan ini menyatakn dengan kondisi semacam ini maka akan ada pengurangan belanja yang ada dalam struktur APBD Jatim. Termasuk perlunya kebijakan Gubernur untuk meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada untuk melalukan evaluasi kegiatan yang dilakukan tahun ini untuk dilakukan penundaan pelaksanaan untuk dilalakukan di tahun berikutnya. "Ini terpaksa harus dilakukan untuk menyeimbangkan anggaram yang ada agar balance antara pendapatan dan pengeluaran dalam struktur APBD Jatim saat ini," jelasnya. Selain itu lanjutnya juga nanti dalam pembahasan Perubahan APBD Jatim 2020 akan dilakukan resechedule komposisi APBd Jatim. "Mau tidak mau reschedule terhadap APBD akan dilakukan saat perubahan. Sehingga kita berharap tidak ada minus dalam struktur APBD kita disaat pandemi covid ini," pungkasnya. Sementara itu, Kusnadi Ketua DPRD Jatim juga membenarkan adanya penurunan pendapatan Jatim tahun ini imbas pandemi covid-19. "Ya memang turun, kita (pimpinan dewan) sudah ketemu Sekdaprov dan dijelaskan adanya penurunan pendapatan. Ya sekitar 6 triliunan lah dari penjelasan Sekdaprov," ujarnya. Namun kata Kusnadi pimpinan sudah meminta agar Sekdaprov terus mengupayakan pendapatan dari sektor lain agar penurunan pendapatan tidak sampai Rp 6 triliun. "Sekda berjanji akan melakukan upaya mencari pendapatan lain selian sektor PKB dan BBNKB yang menjadi andalan kita. Kemarim saya dapat info dari Sekda di upayakan mencari pendapatan lain sehingga munusnya hanya Rp 3 triliun, tidak Rp 6 triliun. Mudah mudahan seperti itu," pungkas pria yang juga ketua DPD PDI Perjuangan Jatim. (ars/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait