Gus Ipul: Mebel Jawa Timur Bisa Diekspor ke Luar Negeri

Baca Juga : PAN Rela Khofifah Gandeng Emil di Pilgub Jatim 2024?

Portaltiga.com - Komitmen Calon Gubernur Jawa Timur (Jatim) nomor urut 2, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) untuk memperkuat pengerajin mebel tak diragukan lagi. Jika kelak terpilih, Gus Ipul akan menjalankan komitmennya itu.  Harapannya, Jawa Timur bisa menjadi pemain utama dalam pasar lokal maupun internasional. "Provinsi ini memiliki potensi untuk mengembangkan sektor mebel. Saat ini sudah banyak pengerajin yang tembus ke pasar luar negeri. Di antaranya bahkan sampai di Amerika," ujarnya saat mengunjungi PT Kurnia Anggun, Senin (19/3/2018). Gus Ipul lantas mencontohkan PT Kurnia Anggun yang sukses memasarkan produknya sampai di Amerika. Perusahaan asal Mojokerto yang sudah berdiri sejak 1986 ini sukses menembus ke pasar internasional untuk ekspor beberapa produknya. "Padahal kita tahu bahwa menembus pasar ekspor itu tidak mudah. Perlu kualitas yang benar-benar teruji. Sehingga, ini pencapaian yang laik mendapatkan apresiasi. Apalagi, prosentase produk mebel di Jatim menyumbang 52 persen untuk kebutuhan mebel nasional," paparnya. Meskipun demikian, pengerajin mebel di Jatim tetap menghadapi banyak tantangan.  Pertama, terkait regulasi impor yang menjadi kewenangan pemerintah pusat. Keputusan regulasi ini ada di Jakarta. "Untuk itu, kami akan menjembatani agar aturan ekspor maupun impor itu bisa lebih leluasa," jelasnya. Saat ini untuk ekspor ke luar pulau, kita surplus Rp100 triliun. Namun untuk ke luar negeri, kita masih defisit," ujar Wakil Gubernur dua periode ini. Kedua, terkait persaingan pasar. Saat ini, produk asal Jatim bersaing dengan produk dari negara lain, seperti Vietnam. "Untuk menjawab tantangan ini, maka kita perlu meningkatkan kualitas produksi dan juga mengembangkan pasar," kata kandidat nomor urut dua ini. Nantinya, perluasan pasar bisa menyasar hingga ke eropa. "Pasar konvensional saat ini kan seperti Amerika, Tiongkok, Jepang, Korea, hingga Eropa Barat. Nah, kita bisa mengembangkan ke negara lain," tandasnya. Ketiga, permasalahan daya saing juga bisa diatasi dengan peningkatan kwalitas SDM. "Peningkatan SDM bisa dilakukan bisa melalui pelatihan, peningkatan disiplin, dan komitmen," katanya. Peningkatan pasar ekspor mebel akan sekaligus meningkatkan lapangan kerja di Jatim. "Ini kan padat karya. Kalau ini berkembang, maka otomatis akan ikut membuka lapangan pekerjaan," jelas Gus Ipul. (bmw/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait
Berita Terpopuler
Berita Terbaru