Mas Ipin: Gus Ipul-Puti Pasangan Berbibit, Bebet dan Bobot

Baca Juga : Risma Yakin Bisa Bawa Jeruk Malang Menasional dan Mendunia

Portaltiga.com - Tanggapan positif terhadap pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno terus mengalir. Kedua paslon yang diusung PKB, PDIP, PKS dan Gerindra ini dinilai memiliki bibit, bebet dan bobot. "Saya bersyukur Gus Ipul berpasangan dengan Mbak Puti. Karena orang Jawa meyakini pasangan yang baik itu harus mempertimbangkan bibit, bebet dan bobot. Gus Ipul-Mbak Puti memenuhi ketiga-tiganya sebagai pasangan pemimpin Jawa Timur," kata Wakil Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin (Mas Ipin) ketika dikonfirmasi Sabtu (13/1/2018). Menurut politisi PDIP pasangan Bupati Emil Dardak yang kini maju cawagub Jatim ini, bibit yang dimaksud adalah nasab atau keturunan. Gus Ipul adalah cicit dari salah seorang pendiri NU KH Bisri Syamsuri. Sedangkan, Puti adalah cucu Presiden RI Pertama Bung Karno dari Guntur Soekarno Putra. Kemudian, bebet adalah status sosial atau harkat. Dan, bobot adalah kompetensi atau kualitas. "Jadi, ini pasangan yang ideal," sergahnya. Sebelumnya, meme gambar Mas Ipin yang lebih memilih mendukung pasangan Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, bukannya pasangan Mensos Khofifah-Emil Dardak (Bupati Trenggalek) mendadak viral di media sosial dan sejumlah group WhatsApp. Apakah ini berarti Mas Ipin sudah tidak seiring dengan Emil Dardak? "Tolong bedakan urusan politik elektoral dengan urusan politik pembangunan di Trenggalek. Saya mampu seperti ini, karena digendong para ulama dan gagasan Bung Karno," tukas pengusaha panci ini. Tanggapan anda, jika pernyataan anda dituduh sebagai syahwat politik? "Kalaupun ada yang menuduh ini syahwat politik saya, saya kan pasti mendorong Mas Emil Dardak. Lah nyatanya ini, saya tidak kesusu jadi bupati, karena pesan kiai. Sebagai sahabat Mas Emil, saya doakan yang terbaik untuk beliau," tuturnya. Pernyataan Mas Ipin ini menjawab komentar dari seorang pengasuh di Ponpes di Jombang. Pengasuh itu menyebut bahwa pasangan Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno menjual 'masa lalu' atau mbah-mbahnya. Sedangkan, pasangan Khofifah-Emil menjual 'masa depan'. "Biar saya saja yang berkomentar menanggapinya. Jangan ada lagi kiai yang diadu dan saling serang di Pilgub Jatim. Ini agar pilgub guyub, rukun dan kondusif," pungkas tokoh muda masa depan pengagum Bung Karno ini. (bmw/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait
Berita Terpopuler
Berita Terbaru