Umum

Pilkada Jatim 2018, Hadi Prasetyo Didorong Turun Gunung”

Portaltiga.com - Mantan asisten II Pemprov Jatim Hadi Prasetyo didorong untuk turun gunung meramaikan bursa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim 2018. Tampilnya Hadi Prast akan dapat mewarnai perhelatan Pilkada Jatim 2018, yang sebagian besar kini hanya di isi calon partai politik dan tokoh bisnis.   Jatim butuh seorang profesional seorang konseptor pembangunan dan ekonomi Jatim ke depan. Hadi Prast layak untuk dicalonkan, kata Ketua Forum Masyarakat Maritim, Kelautan dan Perikanan Jatim, Oki Lukito di Surabaya, Selasa (25/7).   Dari pandangan Oki, tokoh yang muncul sebagai bakal calon gubernur (bacagub) sekarang banyak yang dari politikus. Ada Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Ketua Kadin Jatim La Nyala Mattalitti.   Demikian pula dengan bakal calon wakil gubernur (bacawagub), banyak dari kalangan politik. Antara lain Bupati Banyuwangi Azwar Anas, Ketua DPD PDIP Kusnadi, Bupati Ngawi Kanang.   Sementara dari kalangan profesional belum ada yang muncul. Padahal, persoalan Jatim ke depan adalah bagaimana mempertahankan pertumbuhan ekonomi Jatim tetap pada tracknya.   Oki melihat sosok Hadi Prast yang selama ini berdiam diri sudah saatnya untuk tampil ke permukaan. Minimal ikut masuk dalam bursa Cawagub yang bisa ditandemkan ke semua calon, apakah Gus Ipul, Khofifah atau Risma.   Para calon semua populer. Namun, mereka perlu didampingi tokoh profesional sehingga ada yang mengolah pemerintahan dari dua sisi, yakni kepopuleran dan profesional, ujarnya.   Secara ekonomi, Jatim memang sudah bagus. Namun, sejak ekonomi Indonesia tidak stabil, Jatim juga terimbas. Apalagi pengangguran usia produktif juga menumpuk.   Ini bisa jadi berkah, tapi bisa jadi musibah bila angkatan kerja produktif yang berlimpah hingga jutaan jumlahnya tidak bisa diserap oleh perkembangan ekonomi yang memadai khususnya dalam hal penyediaan lapangan/kesempatan kerja. Sektor maritim kelautan dan agraris menjadi sektor yang bagus untuk bisa mengatasi hal ini, jelasnya.   Bila dampak bonus demografi tidak terkelola dengan baik dan tepat, lanjutnya, ini bisa jadi efek domino yang mengerikan. Bisa meledak angka pengangguran dan kesenjangan ekonomi sosial yang melebar. Juga kemiskinan bisa makin dalam dan parah.   Perekonomian sekarang ini dalam kondisi berat dan masih makin berat dalam lima tahun mendatang. Beberapa indikator ekonomi menunjukkan penurunan. Sektor retail menurun, industri menurun, bahkan sektor properti menurun hingga 60%.   "Bisa dibayangkan betapa tantangan 2018 dan ke depannya sangat berat. Tidak cukup hanya dengan pendekatan sosial tetapi juga ekonomi yang tajam dan solutif, katanya.   Bagi Gubernur terpilih nanti, PR ini sangat berat. Karena itu, dibutuhkan Jatim sosok konseptor pembangunan yang memiliki keahlian untuk bisa mengangkat perekonomian Jatim lebih maju.   Saya yakin Pak Hadi sangat mumpuni untuk disandingkan dengan para calon sebagai Cawagub. Kemampuannya jangan diragukan, ucapnya.   Konsep konsep pembangunan di Pemprov Jatim juga sebagian besar pemikiran Hadi Prast. Bila ini dituangkan dan dijabarkan saat dia masuk dalam Bursa Cawagub nanti, hasilnya akan maksimal.   Apalagi sekarang sejumlah parpol masih membuka peluang untuk mendaftar, seperti Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Gerindra dan Partai NasDem. Para rokoh elit partai harus melihat dan mempertimbangkan ini.   Bukan sekedar menang kalah dalam pilkada, bukan soal bagi bagi kekuasaan tetapi benar benar soal beban berat masyarakat sosial maupun ekonomi. "Bila partai politik ingin diangap partai yang membela rakyat, maka gabungan antara politikus dan profesional sangat dibutuhkan, ujarnya. (Bmw)  

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait