Umum

Pakar Sosiologi: Arisan Anggota Dewan Lukai Hati Rakyat

Portaltiga.com- Pakar Sosiologi Universitas Airlangga (Unair) menilai, arisan bernilai jutaan rupiah yang dilakukan anggota legislatif DPRD Surabaya merupakan simbol eksklusif dari para dewan, dan tentunya akan melukai hati rakyat karena ditengah tekanan ekonomi yang cukup tinggi. Padahal, dewan merupakan wakil rakyat untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat bawah khususnya. Seperti diketahui, Kamis lalu (02/02/17) sejumlah anggota parlemen DPRD Surabaya dari kalangan perempuan melakukan arisan yang nilainya cukup besar yaitu jutaan rupiah. Ironisnya, arisan tersebut dilakukan di gedung dewan dimana anggota dewan melakukan arisan dengan alasan mengisi waktu luang. Arisan yang diikuti oleh srikandi dewan ini diikuti oleh 17 orang. Nominal yang dikeluarkan untuk satu orang Rp 1 juta. Jadi total setiap bulan sekali ada Rp 17 juta yang dikantongi oleh pemenang arisan. Untuk bulan ini arisan dilakukan di ruang Komisi A DPRD Surabaya. Sebagai pemenang adalah Wakil Ketua DPRD Surabaya dari Partai Demokrat, Ratih Retnowati. Pakar Sosiologi Unair, Bagong Suyanto, mengatakan, mestinya, sebagai anggota dewan lebih memperbanyak simbol populis, misal kegiatan yang mencerminkan kepedulian terhadap masyarakat. Kegiatan para srikandi dewan yang melakukan arisan bernilai jutaan menuai pandangan miring dari berbagai kalangan. Arisan untuk mengisi waktu luang ini dinilai mencerminkan perilaku yang eksklusif dari kalangan dewan.ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Sabtu (04/02/17). Ia mengaku prihatin terhadap kebiasaan tersebut. Sebab, bisa menciderai psikologi masyarakat yang hidup ditengah himpitan ekonomi. Perekonomian warga sedang goyang akibat sembako terus merangkak naik. "Saya tidak tahu, apakah lebih banyak kegiatan populis apa yang eksklusif, tapi bagi saya arisan jutaan itu ironis, anggota dewan itu kan representasi masyarakat. Kegiatan itu mencerminkan gaya hidup dewan yang bisa membuat jarak dengan masyarakat. Tak salah ketika masyarakat semakin hari minim kepercayaan terhadap politisi yang duduk enak di lembaga dewan perwakilan rakyat (DPR).tegasnya. Sementara itu, Direktur Parlemen Watch Jatim, Umar Sholahudin, Sabtu (04/02/17) mengatakan, sangat prihatin karena kegiatan seperti ini dilakukan oleh anggota dewan untuk mengisi waktu luang. Apalagi kegiatan dilakukan di dalam ruang komisi gedung DPRD Surabaya. Kegiatan seperti itu, kata Umar, sebagai bentuk gaya hidup kemewahan ditengah naiknya harga kebutuhan pokok yang dialami oleh rakyat. Kalau ikut arisan itu hak pribadi, tapi dari segi kepatutan sangat prihatin karena diketahui publik. Secara pribadi saya kecewa karena kegiatan seperti ini mestinya dihindari, harus berkaca lah pantas atau tidak. Karena itu pihaknya meminta kepada perangkat dewan dalam hal ini Badan Kehormatan (BK) untuk melakukan langkah klarifikasi karena masuk sebagai pelanggaran. Artinya kegiatan ini akan menjadi citra buruk kinerja wakil rakyat yang digaji dan mendapat fasilitas dari dana APBD. "Kan masih banyak kegiatan berguna untuk mengisi waktu luang sebagai anggota dewan. Ini akan menimbulkan sinisme oleh masyarakat mengingat dilakukan wakil rakyat,"ungkapnya. (Trish)  

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait