Ekbis

DPR Dorong PLN Jatim Tingkatkan Layanan Pelanggan Industri

  Portaltiga.com-Tingginya kebutuhan listrik di Jawa Timur membuat PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur harus terus meningkatkan layanannya, terutama untuk pelanggan industri. Pasalnya, dengan meningkatkan layanan kepada pelanggan industri tentunya berdampak signifika terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Anggota Komisi VI DPR RI, Bambang Haryo Soekartono, mengatakan, dirinya mendesak PT PLN Distribusi Jawa Timur terus meningkatkan pelayanan kepada pelanggan terutama pelanggan industri. Kebutuhan listrik saat ini di Jatim sangat dibutuhkan khususnya untuk industri. Kami berharap agar PLN Jatim mampu meningkatkan pelayanan pada meraka (Industri) karena itu sangat penting sekali dalam pembangunan suatu daerah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya, ujarnya, di sela kunjungan kerja di kantor PT PLN Distribusi Jawa Timur di Surabaya Rabu (10/08/16). Menurut Bambang Haryo Soekartono, anggota Komisis VI DPR RI yang membidangi masalah perdagangan, perindustrian, koperasi, UKM, investasi, dan BUMN,  selain pelanggan industri, Komisi VI DPR RI juga meminta agar PLN juga memperhatikan kebutuhan listrik bagi pelaku UMKM.Setidaknya tarif untuk mereka pelaku UMKM diberikan tarif yang berbeda dan sesuai kebutuhan mereka.pintanya Lebih lanjut, Bambang, menegaskan,  pemerintah daerah juga memberi peluang besar pada pihak PLN dalam pengembangan infrastruktur kelistrikan terutama dalam perizinan sendiri. Jika persoalan izin dipersulit pada pihak PLN tentunya, akan terhambat pembangunan kelistrikan daerah dan ujung-ujungnya PLN yang disalahkan jika pembangunan tersebut lambat.katanya. Sementara itu, Genaral Manager PT PLN Distribusi Jawa Timur, Yogo Pratomo, mengatakan, PLN Jatim telah siap mambantu kebutuhan pasokan listrik para pelaku usaha Jatim  yang diperkirakan mencapai sebesar 5000 Mega Watt (MW), Sementara ketersedian listrik di Jatim sendiri sudah mencapai 850 ribu MW. Pasokan listrik di Jatim saat ini cukup aman (surplus) kami siap membantu pasoakan listrik ke industri dan pelaku usaha kecil lainnya. Dengan kesiapan ini kami akan mendukung penuh pertumbuhan ekonomi Jatim dengan aliran kelistrikannnya, ujar Yoga. Ia berharap, peran masyarakat dalam pembangunan kelistrikan maupuan operasional sangat dibutuhkan seperti, permudah perizian dalam pembangunan infrastruktur listrik berkelanjutan dan pemahaman dengan bisnis yang dilakukan oleh PLN. PLN, tambah Yogo, juga butuh biaya dalam pengoperasian kelistrikan di Jatim. Saat ini hampir biaya operasional listrik 97  persen merupakan dari  pelanggan sendiri. Untuk itu, kami berharap masyarakat bisa paham dengan kondisi listrik di Jatim sebenarnya. Kamipun butuh biaya besar dalam hal ini. Kedepan PLN Jatim terus melakukan perluas jaringan listrik dan kajian  dibeberapa daerah terpencil di Jatim. Yogo mengakui, saat ini sudah ada 33 daerah terpencil yang tidak dialiri listrik. Diantaranya, 1 desa di Bangkalan, 3 desa di Bondowoso dan sisanya desa pedalaman di Semenep. Kami, kata Yoga, akan melakukan kajian dan mendata di daerah yang tidak teraliri listrik itu nantinya. Kami berharap dengan pembangunan travo baru dibangkalan  mampu memberi pasokan listrik di Pulau  Madura nantinya. Walaupun demikian PLN Jatim saat ini masih mengeluhkan partisipasi pelanggan listrik di pulau garam terhadap kewajibannya membayar listrik,Dari total tunggakan  listrik tertinggi berada di Madura, salah satu contoh di Kabupaten Pemekasan memiliki tunggakan listrik sebesar Rp 19 miliar pada kami. Artinya hampir 20 persen kerugian yakni tunggakan pembayaran listrik ada di Madura.ungkap Yoga. (Trish)  

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait