Politika

Debat Publik Kedua Pilwali Surabaya, Pengamat Nilai Paslon 2 Unggul

Portaltiga.com - Pasangan calon (paslon) nomor urut 01 dan 02 sudah melewati masa debat publik tahap kedua yang bertemakan 'Peningkatan Layanan dan Kesejatheraan Masyarakat Surabaya', pada Rabu (18/11/2020). Masing-masing paslon mendapat kesempatan memaparkan visi-misi dan menjawab pertanyaan dari panelis. Kedua paslon juga bisa saling beradu argumen. Pengamat politik milenial Fahrul Muzaqqi menganggap paslon 02 lebih unggul dalam memaparkan program. Sementara paslon 01 cenderung ''meneruskan'' program yang sudah dilakukan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. "Paslon 2 lebih lugas dalam menyampaikan visi-misi maupun program yang ditawarkan. Sedangkan paslon 1 cenderung mengangkat peristiwa yang sudah terjadi, bukan menawarkan program yang akan datang," ungkap Fahrul. Ia menyebut gaya paslon 1 dalam pernyataan di setiap sesi debat masih sering mencantumkan nama wali kota Risma. Hal itu dianggapnya sesuatu yang dapat membingungkan pemirsa. "Saat ini, harusnya Eri dan Armuji bisa menawarkan program-program kedepan miliknya, bukan malah justru mengangkat program yang sudah berjalan," tuturnya. Secara keseluruhan, Fahrul melihat, jika debat kedua begitu didominasi oleh paslon nomor 2, Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU). "Karena penyampaian program dan visi-misi yang lugas dan gamblang, serta bisa mengeksplorasi contoh-contoh dilapangan yang lebih baik dari debat pertama, paslon nomor 2 bisa dikatakan mendominasi," tandasnya. Sementara Pengamat politik, Suko Widodo, turut memberikan analisanya mengenai hasil debat publik dari kedua paslon. Suko menganggap, paslon nomor urut 1 maupun 2 memiliki visi-misi program yang sama-sama mementingkan kesejahteraan rakyat. Namun, yang membedakan ialah perihal data-data fakta di lapangan. "Paslon 1 menyampaikan klaim-klaim dan janji, tidak disertai data memadai. Paslon 2 menyampaikan fakta yang diperoleh di lapangan," ucap Suko. (abi/tea)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait