Intermezzo

Brebes Exit Mencuat, ITW Desak Kakorlantas Mabes Polri Dicopot

  Portaltiga.com:Indonesia TrafficWatch (ITW) menilai tradisi mudik 2016 adalah terburuk sepanjang jaman. Setidaknya 12 orang meninggal di jalan raya, akibat kemacetan yang mencapai hingga 30 kilometer. Salah satu pemicu kemacetan parah itu, lantaran tersendatnya arus lalu lintas di pintu tol keluar Brebes, Jawa Tengah, atau popular disebut Brebes Exit (Brexit) pada 3-5 Juli lalu. Harus ada pihak yang bertanggungjawab, tidak boleh dibayar hanya dengan penjelasan yang cenderung membela diri, kata Ketua Presidium ITW, Edison Siahaan, Minggu (10/7). Menurutnya, mundur atau dicopot dari jabatan sebagai konsekuensi akibat ketidak mampuannya melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, harus menjadi budaya di Indonesia. Agar menimbulkan efek jera, sehingga tidak lagi ada kelalaian terhadap tanggungjawabnya, pada era selanjutnya. Sebab, Edison melanjutkan, peristiwa yang menimbulkan korban jiwa itu tidak perlu terjadi. Apabila Korps Lalu Lintas Polri serius dan fokus melaksanakan fungsi dan perannya dalam mewujudkan Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, Kelancaran (Kamseltibcar) lalu lintas. Polri memiliki hak diskresi yang bisa dilaksanakan meskipun harus melanggar aturan, tegas Edison. Sayangnya, dia melanjutkan, Polri tidak menggunakan hak diskresi, padahal kondisi sudah mengkhawatirkan bahkan potensi menimbulkan korban jiwa. ITW menilai, Polri lalai dan tidak memiliki kepekaan terhadap keselamatan jiwa warganya. Padahal Bab 1, ketentuan umum UU No 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan mengamanatkan pemerintah wajib membebaskan pengguna jalan dari semua hambatan untuk mewujudkan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan. Polri khususnya Korps Lalu Lintas adalah penanggungjawab penyelenggaran untuk mewujudkan Kamseltibcar lalu lintas Seyogianya, Korps Lantas Polri, cepat melakukan tindakan berupa rekayasa lalu lintas untuk mencairkan arus lalu lintas yang sudah macet hingga puluhan kilometer. Dalam kasus Brexit, ITW menilai, Korps Lantas Polri yang dipimpin Irjen Agung Budi Maryoto, tidak melakukan tindakan yang efektif untuk mengantisipasi maupun upaya mengatasi kondisi yang sudah mengkhawatirkan. Selain itu, koordinasi Korps Lantas Polri dengan Polda Jawa Tengah yang dipimpin Irjen Condro Kirono dan Jasa Marga,sebagai pengelola jalan tol, tidak terlihat. Jauh sebelumnya, Edison mengungkapkan, pihaknya sudah mengingatkan agar Korps Lantas Polri meningkatkan koordinasi dengan pimpinan daerah yang dilintasi pemudik dan pengelola jalan tol. Untuk itu, ITW mendesak para pimpinan yang bertanggungjawab harus menunjukkan sikap satria dengan memilih mundur dari jabatannya atau dicopot. ITW juga menyampaikan rasa turut berduka cita bagi keluarga yang menjadi korban akibat kelalaian pemerintah.(Yudhie)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait