Ekbis

Begini Cara Generasi Milenial Berbelanja

Baca Juga : PKB di Jawa Timur Buka Lowongan Caleg, Bidik Milenial

Portaltiga.com - Generasi milenial identik dekat dengan teknologi, termasuk soal belanja online. Saking dekatnya, generasi milenial kerap dianggap boros. Sebenarnya, bagaimana karakteristik belanja online pada generasi milenial? Berdasarkan riset firma konsultan bisnis IPSOS terungkap, sebanyak 64 persen netizen milenial belanja online. Survei online terhadap 400 orang ini berskala nasional dengan rentang usia responden 18 - 55 tahun dan dilakukan mulai dari 20 - 26 Agustus 2018. Ada pun generasi milenial dalam penelitian ini kebanyakan menikah dan bekerja. Lebih dari setengahnya adalah lulusan universitas, serta sebagian besar dari mereka adalah tingkat ekonomi atas, dan 53 persen memiliki penghasilan pribadi minimal Rp 4 juta per bulan. Survei ini mengungkapkan 43 persen dari generasi milenial belanja online sebulan sekali, dengan produk yang paling digandrungi adalah busana dan perlengkapan olahragabaik perempuan maupun pria. Ada pun metode pembayaran yang paling diminati adalah debit transfer sebanyak 74 persen. Generasi milenial kebanyakan berbelanja antara pukul 12 siang hingga 3 sore dengan 72 persen mengaku belanja dari rumah. Selain itu, 60 persen milenial mengaku free delivery (bebas biaya kirim) merupakan alasan mereka memilih e-commerce tertentu. Sisanya, cashback 19 persen, alasan diskon 16 persen, voucher 4 persen dan 1 persen karena free to purchase other items. Ada pun e-commerce yang paling sering dikunjungi dalam satu bulan terakhir generasi milenial adalah Shopee sebanyak 51 persen, Tokopedia 44 persen, Bukalapak 38 persen, Lazada 35 persen, Blibli 17 persen dan JD.ID 11 persen. Head of Observer IPSOS Andi Sukma mengungkapkan, generasi milenial memiliki kontribusi tinggi bagi perkembangan e-commerce. Oleh karena itu, jika ingin mengambil pasar tersebut, Andi menyarankan bagi para pelaku industri untuk menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan milenial, seperti inovatif dan pas dengan kantung. Generasi milenial juga memiliki proses panjang saat belanja online, mulai dari melihat tren, diskusi dengan orang-orang, hingga memutuskan membeli, ungkap Andi, Jakarta, Senin (26/11/2018). Sementara itu, Managing Director IPSOS Indonesia Soeprapto Tan mengungkapkan milenial tak tertarik dengan one on one marketing, melainkan digital marketing yang justru dapat menarik para milenial. (kc/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait