Umum

Hearing Dengan Komisi D, PLN Keberatan Ada Pohon Dekat Tiang Listrik

Baca Juga : 120 Anggota DPRD Jatim 2024-2029 'Diospek', Ingat Pesan Sekjen Kemendagri Ini

Portaltiga.com - Perusahaan Listrik Negara (PLN) ternyata keberatan dengan keberadaan pohon di dekat tiang listrik bertegangan tinggi. Pasalnya, hal itu bisa membahayakan jika pohon tersangkut kabel. Ini terungkap saat hearing PLN Distribusi Jatim dengan Komisi D DPRD Jatim. Paertemuan dihadiri langsung GM PLN Distribusi Jatim Bob Asril, di ruang rapat komisi D DPRD Jatim, Rabu (16/1/2020). Komisi D pun meminta kepada PLN untuk lakukan komunikasi dengan pemerintah kota/ kabupaten terkait keberatannya adanya pohon di bawah tiang aliran listrik tegangan tinggi. Anggota Komisi D Sanwil mengatakan, pihaknya memahami dengan keberatan pihak PLN tersebut. Apalagi dengan kondisi cuaca yang terjadi saat ini akan membahayakan manusia. "Secara teknis memang sangat berbahaya bila ada pohon di bawah aliran listrik tegangan tinggi. Bila pohon itu menyentuh kawat aliran listrik dan ada masyarakat yang berada di awah menyentuh pohon itu maka akan berakibat fatal," ujar Sanwil. Kata Sanwil dalam pertemuan yang berlangsung tadi pihak PLN mengeluhkan banyaknya pohon-pohon yang ada di bawah aliran tegangan tinggi. PLN mengaku kesulitan untuk mbersihkan memangkas dan merampingkan pohon-pohon tersebut. Apalagi dengan kondisi alam musim hujan saat ini yang cukup ekstrem. "Seperti di Kota Surabaya, banyak pohon besar yang berada di bawah aliran tegangan tinggi. Alasan pemerintah kota sebagai hutan kota. Padahal di sisi lain membahayakan bila terlalu tinggi," ungkap politisi partai Demokrat ini. Untuk itu, kata Sanwil, pihaknya mendukung harus ada aturan terkait persoalan ini. Namun perlu dibicarakan terlebih dahulu dengan kota/kabupaten yang ada termasuk Surabaya. "Dengan duduk bersama maka akan jelas batasannya bagaimana dan bila ada larangan larangan yang bagimana. Sehingga bila hujan dibuat tidak menimbulkan persoalan di bawah," jelasnya. Sementara itu, dalam pertemuan tersebut pihak PLN juga diminta oleh Komisi D agar ikut membantu biaya pemasangan baru listrik di daerah-daerah terpencil di Jatim termasuk daerah daerah kepulauan. Bantuan tersebut diharapkan Komisi D diambil dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) PLN. Dengan bantuan dari PLN diharapkan elektrifikasi secara penuh di Jatim bisa segera diwujudkan. Sebab data yang ada masih ada beberapa kawasan yang belum teraliri semisal daerah kepulauan yang elektrifikasinya baru kisaran 96-97 persen yang berada di Jember, Bondowoso, Situbondo dan Kab Probolinggo. Termasuk kawasan Madura yang sampai saat ini masih ada 23 pulau yang belum teraliri listrik. (ars/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait