Baca Juga : Fraksi Demokrat Doakan Khofifah-Emil Menang Pilgub, Kawal Program 5 Tahun Mendatang
Portaltiga.com - Lahan sawah di wilayah Tulungagung terancam gagal panen jika Sungai Boto Tulungagung meluap. Potensi bencana ini cukup besar karena beberapa daerah di Jatim, termasuk di Tulungagung terdampak adanya bencana hidrometeorologi. Menurut anggota Komisi D DPRD Jatim Guntur Wahono, pihaknya berharap Pemprov Jatim turun tangan dalam melakukan normalisasi terhadap sungai Boto di Tulungagung. Hal ini dikarenakan, selama musim penghujan yang ekstrem saat ini sungai tersebut meluber dan berdampak banjir menyerang lahan-lahan sawah di Tulungagung. Saat saya reses beberapa waktu lalu di daerah Ngantru Tulugagung, masyarakat minta dibantu untuk normalisasi sungai Boto. Kalau tak dinormalisasi tentunya menjadi penyebab banjir di Tulungagung. Ratusan hektare sawah terancam gagal panen kalau sungai ini meluap, ungkap politisi asal PDIP ini, Kamis (9/1/2020). Guntur mengatakan, sungai Boto tersebut mengaliri ratusan hektare sawah di wilayah Tulungagung dan Blitar sebelah barat. "Jika masyarakat gagal panen tentunya akan berdampak dari target pemerintah sendiri untuk swasembada pangan. Kami berharap Pemprov Jatim melalui OPD-nya memperhatikan ini, jelasnya. Sebenarnya, kata Guntur, di wilayah Kecamatan Wonodadi Blitar yang juga teraliri sungai Boto sudah dilakukan normalisasi, namun normalisasi tersebut masih harus berlanjut. Sungai Boto di bagian atas di Wonodadi sudah dinormalisasi, sedangkan dibagian bawah belum. Kami berharap Pemprov Jatim menyiapkan anggaran untuk normalisasi sungai Boto tersebut, jelasnya. (wan/abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.
URL : https://portaltiga.com/baca-9660-antisipasi-banjir-lahan-sawah-dewan-dorong-normalisasi-sungai-boto