Baca Juga : Ini Daftar Pengurus DPP PDI Perjuangan 2019-2024 Hasil Kongres V Bali
Portaltiga.com - Ada dua agenda penting dalam pelaksanaan Kongres V PDI Perjuangan di Bali, Kamis (8/8/2019). Pertama adalah menghadapi pilkada serentak 2020 di 9 provinsi (Gubernur) dan 224 Kabupaten yang ada di 32 provinsi. Kedua, tentang target kemenangan PDI Perjuangan dalam pemilu 2024 nanti. PDI P ingin mendulang kemenangan tiga kali berturut turut. Ahmad Basarah, Wasekjen DPP PDI Perjuangan mengatakan, agenda kongres ini membahas banyak hal terkait internal partai. Namun fokus pada persiapan Pilkada serentak 2020 dan tiga kali berturut-turut pada 2024. Seperti diketahui, PDI Perjuangan menang pemilu Indonesia sejak 2014 dan 2019 kemarin. Sedangkan terkait Dengan susunan kepengurusan DPP PDI Perjuangan 2019-2024 Basarah mengatakan hal tersebut adalah hak preogratif ketua umum PDI Perjuangan MEgawati Soekarnoputri. Termasuk mengenai wacana adanya jabatan baru, sebagai Ketua Harian. Itu hak preogratif Ketua Umum yang menentukan mengenai siapa DPP kedepan dan bagaimana strukturnya, jelas Basarah saat ditemui usai pembukaan Kongres PDI Perjuangan di Bali, Kamis (8/8/2019). Wacana yang beredar di arena Munas, Puan Maharani dan Prananda Prabowo adalah calon kuat Ketua Harian DPP PDI-P. Senada, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Kusnadi SH mengaku sampai selesai pembukaan Kongres V, belum ada informasi mengenai bagaimana komposisi Pengurus DPP lima tahun mendatang. Semuanya akan diputuskan dan diselesaikan pada Kongres kali ini. Jawa Timur ikut apapun keputusan dari Ketua Umum, Karena Bu Mega adalah pemegang Formatur tunggal yang berhak menentukan bagaimana struktur DPP nanti, jelas Wakil Ketua DPRD Jatim ini. Mungkin besok sudah ada keputusan, sambung Kusnadi yang kemarin datang ke Kongres bersama seluruh Pengurus Harian DPD Jatim serta ribuan kader PDI-P Jatim. (abd/abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.
URL : https://portaltiga.com/baca-8667-jabatan-ketua-harian-tunggu-instruksi-megawati