Baca Juga : Festival Teater Bahasa Jawa Usai, Ini Daftar Pemenangnya
Portaltiga.com - Balai Bahasa Jawa Timur (BBJT) menggelar sosialisasi penggunaan bahasa media luar ruang di Kota Kediri. Kegiatan dilaksanakan di aula Dinas Pendidikan Kota Kediri, Rabu (24/7/2019). Dikuti oleh 100 peserta dari berbagai lembaga pemerintah, lembaga pendidikan, dan lembaga usaha swasta. Kegiatan dibuka oleh Drs. Nur Muhayar, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kota Kediri. Pembicara (narasumber) adalah Drs.Mustakim, M.Hum., kepala Balai Bahasa Jawa Timur, dan Ibnu Qoyim, S.Ag.,M.Ag.kepala bidang Pendidikan Dasar, mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri. Kepala BBJT Drs.Mustakim, M.Hum. menjelaskan tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia pada media luar ruang di Kota Kedri. Mustakim, M.Hum., menyampaikan materi tentang kebijakan dalam pengutamaan bahasa di media luar ruang ini dipilih agar tidak terjadi perbenturan di dalam penggunaannya, perlu diatur kedudukan dan fungsi bahasa yang ada di Indonesia. Diterangkan bawah ranah penggunaan bahasa Indonesia pada media luar ruang itu meliputi penamaangedung/bangunan, penamaan lembaga, penamaan properti, penamaan hotel, penamaan restoran, kuliner, informasi produk barang/jasa, papan petunjuk arah, serta kain rentang. "Tindak lanjut sosialisasi ini adalah lembaga yang menangani perizinan di wilayah kabupaten/kota diharapkan dapat mensyatkan pengutamaan bahasa Indonesia dalam memberikan izin penamaan," ungkap dia. Jika memungkinkan, lanjut Mustakim, perlu dibuat peraturan daerah/peraturan bupati/wali kota tentang pengutamaan bahasa Indonesia dan pelestarian bahasa daerah. "Balai Bahasa Jatim siap membantu pemerintah Kota Kediri dalam penanganan masalah kebahasaan, baik yang terkait dengan bahasa nasional maupun bahasa daerah," pungkasnya. Sementara itu, Ibnu Qoyim menyampaikan materi tentang fakta penggunaan bahasa media luar ruang di Kota Kediri. "Fakta sekarang bahasa Inggtis kebih mendominasi di kalangan tertentu yang menganggap bahasa Inggris lebih kekinian," kata Ibnu Qoyim. Pemakaian bahasa Indonesia saat ini di beberapa tempat khususnya di luar ruang cukup memprihatinkan, seperti nama bangunan, pusat perbelanjaan, dan hotel. Seharusnya bahasa Indonesia dapat kita kembangkan agar tetap dapat memenuhi fungsinya sebagai sarana komunikasi masa kini yang mampu membedakan bangsa kita dengan dengan bangsa lain," kata dia. (dra/abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.