Umum

Ngodi, Seni Menghias Kerajinan Tradisional Bali

Baca Juga : Merdeka Bermusik, Eksistensi Bermusik Era Era 1945-1998

Portaltigal.com - Ngodi merupakan teknik menghias tradisional Bali dan sering digunakan berbagai upacara misalnya ngaben yang terkenal itu. Eksplotasi Ngodi ini oleh masyarakat setempat di salurkan pada kesenian seperti seni lukis atau kerajinan. Keinginan untuk berbagi ilmu dan mengenalkan ngodi sebagai seni budaya terus dilestarikan, komunitas C5 Bali (Critical, Communication, Collaboration, Cooperation & Creativity) mengadakan workshop pelatihan di House Of Sampoerna Surabaya pada Jumat (21/9/2019). Teknik ngodi ini mudah dan dapat diaplikasikan, "Media bisa berbagai macam-macam, kebetulan pelatihan ini memakai botol plastik atau sejenis. Biasanya diterapkan pada seni lukis tapi pelatihan ini lebih cenderung ke arah kerajinan," jelas Wayan Arnata, pelukis aliran abstrak yang juga memakai teknik ngodi dari komunitas C5 Bali. Sekilas ngodi ini terlihat tidak beraturan, sebuah menempel yang menggunakan benang rajutan dengan lem. " Jika pada ukisan dicampurkan dengan cat aklirik, kesan abstrak menonjol. Pelatihan kali ini hanya memakai benang rajutan dan lem putih fox," urai kembali Wayan Arnata. Ia memberikan penjelasan dan trik kepada peserta tentang ngodi, semua diberikan bahan-bahan mulai lem putih fox dan benang rajutan dengan berbagai warna. Pertama-tama temukan media yang mau dihias dengan teknik ngodi, Wayan Arnata mencontohkan botol plastik. Kemudian buatlah konsep untuk dituangkan pada pada media botol itu, setelah itu oleskan lem putih ke sekujur botol itu sebagai perekat. Langkah selanjutnya pilih benang rajutan dengan kombinasi eye catching, lilitkan pada badan bodi. Jika telah full, bisa diberikan aseso yang bisa dibuat dari rajutan benang tersebut. Misal contoh konsepnya berbentuk animasi wajah maka rajutan benang itu dibentuk mata, hidung dan mulut. Ngodi ini sebenarnya hanya dipakai sewaktu upacara tradisional, "Lebih kearah struktur binatang tapi ada pakem khusus dan tidak sembarang," tutup Wayan Arnata dalam sesi berakhirnya pelatihan selama 3 jam.(fey/fey)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait